KEJAKSAN, fajarsatu.- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Cirebon membeberkan beberapa kejadian yang terjadi pada saat pelaksanaan pemilihan legislatif beberapa waktu yang lalu.
Bawaslu menilai, masyarakat di Kota Cirebon sangat ‘menikmati’ proses money politic pada Pileg di Kota Cirebon. Kordiv Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kota Cirebon, Supriyan mengatakan para pemilih di lapangan pada Pileg di Kota Cirebon cenderung ‘menikmati’ proses money politic. Menurutnya, bahkan ada beberapa pemilih yang langsung menanyakan besaran rupiah yang ditanyakan saat ada caleg atau tim susksenya saat melakukan sosialiasi.
“Memang di lapangan pemilih cenderung sangat ‘menikmati’ proses money politic itu. Katakanlah sampai ada masyarakat yang mengatakan NPWP, nomer pira wani pira. Nah itu kultur masyarakat yang segera harus diperbaiki,” kata Supriyan saat Refleksi/ Soasialisasi Hasil Pengawasan Pemilihan umum 2019 di Hotel Bentani, Kamis (22/8/2019).
Supriyan menambahkan, gambaran umum rata- rata partai politik yang tidak mengeluarkan uang saat Pemilu kalah karena masyarakat di lapangan ‘menikmati’ proses money politic. Diakui oleh Supriyan, ada PR besar yang harus segera diperbaiki.
Dalam pengawasan Pemilu, nuansa atau praktik money politic di lapangan sulit diawasi. Sebab dalam UU No 7 Tahun 2017 dalam konteks money politic, kewenangan Bawaslu untuk menindak dibatasi. Hal itu dinilai Supriyan menjadi kelemahan Bawaslu yang menyebabkan banyak ‘kecolongan’ mengenai prakti money politic.
“Kalau ditemukan, Bawaslu hanya klarifikasi setelah itu ada lembaga uang menyelesaikan yaitu Gakkumdu. Nah itu kelemahan dari Bawaslu,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Cirebon, Mohamad Joharudin mengatakan, saat ini tahapan Pemilu sudah selesai. Menurut Joharudin, secara umum proses Pemilu di Kota Cirebon berlangsung dengan baik.
Menurutnya, pada Pemilu kali ini, baik parpol maupun caleg secara umum mengaku puas dengan tahapan yang diselenggarakan oleh penyelenggara Pemilu, termasuk Bawaslu.
“Salah satu tolak ukurnya yakni di wilayah III Cirebon, Kota Cirebon satu- satunya daerah yang tidak ada gugatan ke MK,” kata Joharudin.
Bawaslu Kota Cirebon, dikatakan Joharudin, mempunyai banyak tantangan salah satunya yakni mengedukasi masyarakat untuk mengindari money politic. Menurut Joharudin, Bawaslu Kota Cirebon akan melakukan pendidikan politik kepada masyarakat Kota Cirebon.
“Bawaslu akan jadi lembaga yang selain mengawasi pelaksaan pemilu, kami juga akan melakukan pendidikan politik tentang kesadaran agar masyarakat bisa mengerti dan memahami tentang pentingnya berpolitik bersih. Sehingga pada pemilu beikutnya masyarakat ketika memberikan pilihanya betul- betul merdeka, artinya tidak dipengaruhi atau diintervensi pihak manapun,” imbuhnya. (FS-7)