CIREBON, fajarsatu.- Daftar acara (rundown) kunjungan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke Cirebon berubah dari yang sebelumnya beredar di medsos. Diduga, hal ini akibat dilaporkannya UAS oleh Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere ke Polda NTT.
Seperti diketahui bahwa berdasarkan rundown yang beredar di medsos, UAS akan mendarat di BIJB Kertajati, Majalengka, kemudian akan melaksanakan silaturahmi ke LPD Al-Bahjah (Buya Yahya).
Setelah silaturahmi ke Al-Bahjah, UAS akan ziarah kubur ke Kompleks Makam Sunan Gunung Jati. Kemudian akan memberikan kuliah umum dan tabligh akbar di Unswagati, yang rencananya akan dihadiri juga oleh Muspida, kiai, ulama, habib, sultan-sultan Cirebon dan beberapa tokoh lainnya.
“Dari seluruh rundown tersebut, hanya kuliah umum dan tabligh akbar di Unswagati yang tidak berubah yakni tanggal 22 Agustus 2019 pukul 15.30 WIB,” ungkap Tokoh Pemuda Cirebon, Pangeran Reza Paramadia kepada fajarsatu.com, Selasa (20/08/2019).
Reza tidak bisa memastikan alasan berubahnya rundown acara itu karena laporan sejumlah Ormas ke polisi.
“Yang jelas kita akan berusaha menghadirkan UAS di Cirebon. Adapun alasan berubahnya rundown mungkin karena beberapa hal,” tegasnya.
Selain oleh dua ormas itu, UAS juga dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Organisasi Masyarakat Horas Bangso Batak (HBB). Ketiganya melaporkan UAS karena tidak terima akan apa yang disampaikan UAS dalam video sesi tanya jawab ceramah tentang salib.
Mereka menilai Ustaz Somad menistakan salib dan patung Yesus. Keduanya merupakan simbol Katolik dan Kristen Protestan. UAS disebut telah menyinggung salib yang terekam dalam video ceramahnya di media sosial.
Dalam video itu UAS mengatakan, salib didiami oleh jin kafir karena patung yang tergantung di situ. Begitu juga simbol palang merah di ambulans, ia menyebutnya sebagai ‘lambang kafir’.
Tak diketahui pasti lokasi dan waktu ceramah UAS di video itu, tetapi banyak warganet yang tak berkenan dengannya. (FS-03)