MAJALENGKA, fajarsatu.- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka disibukan dengan banyaknya kejadian kebakaran. Dalam sehari, pihaknya bisa menerima laporan enam hingga tujuh kali titik kebakaran.
Kendala muncul, bukan saja dari sisi personel tetap yang hanya 30 orang, namun armada pemadaman kebakaran juga kurang.
Saat ini, pihak BPBD juga tengah persiapan menghadapi musim hujan. Dalam catatan tahun-tahun sebelumnya, puncak musim hujan selalu muncul bencana longsor dan banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Majalengka, Agus Permana mengatakan, musim kemarau dan kekeringan ini telah terjadi sejumlah kebakaran yang tersebar di wilayah Majalengka Kota, Argapura, Cigasong, Leuwimunding.
Sementara kekeringan juga terjadi di wilayah Kadipaten dan Cucurug Majalengka Kota. “Usai kemarau, kita juga tengah persiapan menghadapi musim hujan. Tahun lalu ada banjir dan longsor. Maka kita persiapkan mulai sekarang,” ungkapnya, Rabu (25/09/2019).
Untuk itu, lanjut Agus, pihaknya meminta kepada masyarakat Majalengka untuk mempersiapkannya mulai dari sekarang. Salah satu caranya yakni membersihkan saluran air dan selokan dari tumpukan sampah.
Tambah Agus, sungai-sungai yang banyak sampahnya juga harus dibersihkan, bahkan jika diperlukan harus dilakukan pengerukan.
“Sampah yang kering selain bisa mudah terbakar padamusim kemarau ini, juga bisa menyebabkan tersumbatnya aliran air. Untuk itu diperlukan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Minimal selokan dan saluran air harus bersih dari tumpukan sampah,” ungkapnya.
Agus juga meminta warga Majalengka tidak menebang pohon-pohon besar. Himbauan ini ditujukan kepada warga yang tinggal di daerah pegunungan. Alasannya, pohon besar mempunyai akar-akar besar yang berfungsi menyimpan dan menyerap air hujan.
“Sehingga ketika hujan turun, air bisa tersimpan. Penyerapan air hujan bisa maksimal. Sehingga tidak langsung mengalir deras ke bawah,” tandasnya. (FS-8)