MAJALENGKA, fajarsatu.- Operasi Patuh Lodaya 2019 tidak pandang kalangan. Pelajar di bawah umur, yang sejatinya tak dibolehkan untuk membawa kendaraan pun jadi sasaran.
Hasilnya, dua pelajar SMA yang belum genap 17 tahun itu, terkena operasi di jalan raya. Namun mereka masih beruntung, karena langsung diantarkan oleh polwan yang menurut mereka cantik.
Salah seorang pelajar, berinisial P (16) awalnya kaget, namun menyerahkan motornya. Lantas tersentum-senyum sendiri bersama teman sekolahnya yang senasib.
Dia enggan mengutarakan arti senyuman itu. Namun matanya tampak berbinar senang, karena sang petugas polwan, bersikap ramah mengantarkan dirinya dan temannya ke sekolah.
Bripda Nola Retno dan Bripda Rega bergegas mengambil motor dinas untuk mengantar kedua pelajar ke sekolah yang tak jauh dari lokasi digelarnya oprasi patuh tersebut.
Kanit Regident, Iptu Mukhali yang memimpin operasi memberikan edukasi kepada kedua siswa tersebut tentang larangan mengendarai kemdaraan bermotor bagi pelajar yang masih di bawah umur.
“Sebelum berusia 17 tahun dan belum memiliki SIM, belum diperbolehkan mengendarai kemdaraan bermotor. Untuk itu, ade-ade nanti kami antar ke sekolah agar tidak terlambat,” ujarnya, Selasa (03/09/2019).
Selain itu, IPTU Mukhali mengungkapkan, pihaknya gencar melakukan sosialisasi kepada para pelajar sebagai upaya preventif dan menindak tegas pelanggar sebagai tindakan refresif sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kita rajin datang ke sekolah-sekolah untuk sosialisasi peraturan lalu lintas kepada pelajar sebagai langkah preventif dalam menekan angka kecelakaan,” sebutnya. (FS-8)