“Segmen pasar ke daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, disamping untuk para pebisnis juga yang tak kalah pentingnya banyaknya mahasiswa yang belajar di kedua tempat tersebut. Ceruk itu cukup besar dan kami akan berada di segmen tersebut,” jelasnya.
Dikatakannya, jumlah mahasiswa asal Cirebon yang kuliah di berbagai universitas di Semarang dan Yogyakarta cukup banyak. Bahkan, tambahnya, mahasiswa tersebut tidak hanya orang Cirebon tetapi juga yang berasal dari Kuningan, Majalengka dan Indramayu.
“Kita melihat peluang besar untuk meraih penumpang dari mahasiswa yang kuliah di Yogyakarta atau Semarang. Saya kira ada ribuan mahasiswa Cirebon dan sekitarnya tiap minggunya berangkat atau pulang dari Yogyakarta atau Semarang,” kata Nurudin.
Itulah alasannya kenapa untuk permulaan pihaknya fokus membuka trip ke dua daerah tersebut. “Upaya mempromosikan atau memperkenalkan Surya Shuttle, kami juga sudah bekerjasama dengan Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama),” ungkapnya.
Ia bersyukur, mereka akan memberikan data mahasiswa asal wilayah III Cirebon yang menuntut ilmu di UGM. “Alhamdulillah mereka akan memberika datanya dan ternyata jumlah pangsa pasar mahasiswa UGM saja sudah cukup besar,” kata dia.
Untuk memberikan pelayanan prima, pihaknya akan menerbitkan kartu anggotoa (member) ditambah poin reward bagi yang memakai jasa transportasi Surya Shuttle. (FS-2)