SUMBER, fajarsatu.- HM. Anwar Asmali yang lahir di Cirebon 6 Juni 1961 memiliki satu pemikiran dengan cita-cita luhur PDI Perjuangan (PDIP). Ini tak lepas dari kekagumannya terhadap sosok Presiden Soekarno dan Megawati Soekarno Putri.
Dalam hal berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, Anwar senantiasa menggunakan paradigma Soekarno sebagai teladan.
Kedekatan Anwar dengan Megawati dimulai sejak ia aktif bersama sesama aktivis petani tebu se Pulau Jawa sekitar tahun 2000 yakni meminta keadilan terkait tata niaga gula nasional yang cenderung merugikan usaha rakyat kecil itu.
Advokasi Anwar itu menggugah Megawati sebagai negarawan yang berhati mulia. Mendapati fakta bahwa banyak petani rakyat yang menjadi korban dari kartel dan kesewenang-wenangan aturan yang sengaja menguntungkan sebagian kecil pihak, Presiden ke-5 itu tergerak hati sehingga mengeluarkan peraturan yang memberikan solusi atas masalah tersebut.
Anwar sangat menghormati Megawati sebagai negarawan yang sangat mencintai rakyat. Seiring dengan pergantian kepemimpinan, Anwar tidak pernah putus untuk senantiasa menjalin silaturahmi dengan puteri proklamator tersebut.
Hal ini membuatnya semakin dekat dengan bahasan diskusi usaha untuk terus membantu kesulitan masyarakat.
Tahun 2004 undangan Anwar Asmali terhadap Megawati untuk melakukan ramah tamah dengan petani di rumahnya Desa Mertapada Wetan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Megawati yang bersedia menghadiri undangan tersebut dengan membawa serta orang kepercayaan dan kader partai.