Dalam semangat mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat pun terus berupaya mengikis dekadensi moral, di antaranya lewat program Keumatan Juara, Ajengan Masuk Sekolah (AMS), Subuh Berjamaah, hingga Maghrib Mengaji.
Upaya Pemdaprov Jabar untuk mempertahankan tradisi spiritualitas warganya itu, lanjut Uu, dilakukan demi mencegah kemungkaran dengan bekal keimanan dan ilmu agama yang terus ditanamkan.
Uu pun berharap insiden penusukan ini tidak memundurkan niat orangtua murid untuk menyekolahkan anaknya di Pondok Pesantren Husnul Khotimah.
“Mudah-mudahan ini kejadian pertama dan terakhir,” harap Uu.
Agar insiden serupa tidak terulang kembali, Uu mengimbau pesantren dan pihak terkait untuk meningkatkan keamanan, baik di dalam lingkungan pesantren maupun dengan memberikan pendampingan saat santri hendak bepergian.
“Minimal santri ada yang menemani saat bepergian, tidak sendiri, ada yang mendampingi,” kata Uu mengakhiri. (FS-2)