MAJALENGKA, fajarsatu.– Sering mengikuti pelatihan kewirausahaan membuat sekelompok anak muda Majalengka ini tak mau sekedar berteori. Mereka bersembilan menerapkan kreatifitasnya membuka usaha. Bisnis yang mereka pilih adalah kuliner martabak dengan bahan dasar ketan hitam.
Ketan hitam? Yup, dari ketan hitam, bukan terigu biasa. Rasanya bahkan lebih gurih dan lebih menyehatkan.
Pengelola Black Martabak Ketan Hitam, Abdul Sidiq mengatakan, membuka usaha merupakan dambaan dirinya bersama delapan temannya yang suka ngaliwet bareng. Dirinya mengakui, sebagian di antara penggagas usaha Black Martabak ini adalah pegawai.
“Tetapi dengan membuka usaha, kita mencoba tantangan baru. Ini bukan hanya sekedar usaha. Ini bisnis yang serius kami kembangkan. Kami tidak mau hanya sekedar berteori,” ungkapnya, saat ditemui di stand dorongan, pinggir jalan Abdul Halim, sebelah gedung KNPI Majalengka, Sabtu (21/09/2019).
Sidiq menjelaskan, usaha tersebut yang dibangunnya bersama delapan teman reunian sekolah itu, sudah membuka cabang di Ciborelang, di wilayah Kecamatan Leuwimunding. Cabang terakhir yakni di Majalengka wilayah kota.
“Kami punya beragam varian di antaranya rasa kacang, cokelat, keju, oreo, bengbeng, chokochip, green tea, orea, pisang, jagung, chocolatos.” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan, pengelola Black Martabak Ketan hitam lainnya, Asep dan Sigit. Mereka pun membenarkan bahwa usahanya merupakan usaha bersama temannya yang lain yakni, Ocim, Rian, Caca, Ade, Rizal, Udik.
“Kami mulai buka pukul15.30 WIB atau setelah Ashar, sampai pukul 22.00 atau pukul 23.00 WIB. Harga martabak dimulai dari Rp 18 ribu, yang paling mahal dengan rasa spesial itu Rp 35 ribu,” ungkapnya. (FS-8)