BANDUNG, fajarsatu.- Silvani Anjelia, putri kebanggaan Jawa Barat sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Cicalengka ini, berhasil menjuarai nomor komite bebas senior putri dan karateka terbaik putri “All Japan Open Tournament Kei Shinkan 2019” di Nagano, Jepang pada 25-27 Agustus 2019.
Tak sedikit prestasi yang diraih Silvani. Di antaranya, menyabet juara 1 di kejuaraan tingkat daerah dan kejuaraan tingkat nasional hingga menjadi pemain terbaik. Atas prestasinya itu, Silvani pun dikirim mewakili Indonesia ke Jepang.
“Saya sangat bersyukur bisa memberikan hasil terbaik bagi Indonesia. Terutama, bisa mempersembahkan kado terindah bagi orang tua saya. Mereka menangis bahagia saat mengetahui kabar baik ini,” ujar gadis yang akrab dipanggil Ivi ini, Senin (02/09/2019).
Kecintaan putri pasangan Dadang Sutisna dan Dewi Partini terhadap dunia karate ini telah dimulai sejak ia duduk di kelas 1 sekolah dasar (SD). Berawal dari melihat kakaknya latihan karate, Ivi kecil tertarik mempelajarinya. Keluarga pun mendukung langkah Ivi tersebut.
“Dukungan dari keluarga menjadi motivasi terbesar saya. Saya juga tak pernah absen latihan dan berdoa,” tambahnya.
Dalam kejuaraan dunia di Jepang, siswi kelas XII IPS itu mampu mengalahkan peserta dari negara Jepang, Filipina, Selandia Baru, dan Sri Lanka.
“Pertandingan cukup alot dan sengit, terutama saat saya melawan atlet dari Jepang. Teknik mereka cepat dan susah terkendali. Jadi, saya mencoba mengakalinya dengan membaca teknik lawan dan melihat celah yang kosong. Allhamdulilah, saya bisa juara,” ungkapnya sumringah.
Apresiasi tinggi pun didapatkan putri kedua dari 3 bersaudara ini. Mulai dari penyambutan khusus oleh sekolahnya hingga bonus berupa beasiswa.
Ivi yang memiliki cita-cita menjadi anggota pasukan Komandan Wanita Angkatan Darat (Kowas) itu, akan terus berjuang mempertahankan prestasinya. Ia juga akan berkontribusi maksimal pada Pekan Olahraga Nasional dan Sea Games.
“Saya tidak akan libur berlatih. Ya, walaupun tidak ada jadwal latihan, saya tetap harus rutin melatih fisik di rumah. Karena, kalau berhenti, kekuatan fisik saya bakal menurun,” tutup Ivi. (Red)