SUMBER, fajarsatu.- Fraksi Golkar menilai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2020 tidak disiplin dalam merealisasikan, karena rancangan penyusunan APBD dianggap lebih besar pasak dari pada tiang.
Hal itu diungkapkan Khanafi saat membacakan Pemandangan umum fraksi Golkar DPRD Kabupaten Cirebon terhadap RAPBD Tahun Anggaran 2020 di ruang Gradika Purnacaraka, Senin (2/9/2019).
“bukan hanya bisa merencaNAkan tapi harus disiplin dalam merealisasikannya,” kata Khanafi.
Dalam penyampaiannya, sesuai koreksi data proporsi anggaran tertinggi bukan untuk pendidikan melainkan untuk pelayanan umum sebesar 33,7 persen pada RAPBD Tahun Anggaran 2020, sehingga Fraksi Golkar mempertanyakan arah tujuan prioritas tersebut atas dasar kajian seperti apa.
“Sebelumnya APBD dialokasikam tertinggi pada bidang pendidikan dan kesehatan, tapi sekarang lebih besar untuk pelayanan umum, mohon penjelasan,” ujarnya.
Dijelaskannya, RAPBD sebesar Rp 3,4 triliun yang diajukan tidak sesuai dengan anggaran belanja baik langsung maupun tidak langsung sebesar Rp 3,5 triliun sehingga hal tersebut dinilai lebih besar pasak dari pada tihang.
“Golkar meminta langkah konkret yang berbasis kerja antara pendanaan dan pengeluaran hingga hasil yang diharapkan,” jelasnya. (FS-7)