CIREBON, fajarsatu.- Terbunuhnya seorang santri Muhammad Rozien (17) asal Ponpes Husnul Khatimah, Kabupaten Kuningan pada Jumat (6/9/2019) lalu sekitar pukul 20.30 WIB akibat ditikam preman jalanan, membuat keprihatinan masyarakat dan ormas Islam.
Sejumlah masyarakat dan ormas Islam mengecam peristiwa sadis itu dan mengkhwatirkan tingkat kerawanan kejahatan yang makin menigkat di Kota Cirebon.
Menyikapi maraknya premanisme di Kota Cirebon, Forum Aksi Solidaritas Santri (FASS) berencana menggelar Aksi Damai-Super Damai-Solidaritas Santri pada Jumat (13/9/2019) mendatang.
Koordinator FASS, Agung Nur Alam alias Abu Usamah Nur Irhab mengatakan, tujuan aksi ini untuk sebagai bentuk solidaritas pembelaan terhadap santri yang ditusuk (dibunuh) oleh preman beberapa waktu lalu.
“Dalam aksi damai tersebut, kami akan ada long march dari Masjid At-Taqwa menuju DPRD Kota Cirebon,” terangnya kepada fajarsatu.com melalu telepon selularnya, Senin (9/9/2019).
Di Griya Sawala, lanjut dia, pihaknya akan beraudensi dengan Pemerintah Cirebon terkait perkembangan premanisme yang meresahkan masyarakat Kota Cirebon, termasuk maraknya peredaran obat-obatan dan miuman keras (miras) yang sudah sangat mengkhawatirkan generasi muda Kota Cirebon disertai orasi dari para tokoh ponpes, santri dan aktifis.
Dalam aksi tersebut, pihaknya mengundang para ustadz, santri, aktifis, dan muslimin serta muslimat se-Wilayah III Cirebon.
“Sudah saatnya Kota Cirebon sebagai Kota Wali bersih dari segala bentuk premanisme, miras dan obat obatan terlarang,” tegasnya.
Dikatakan Agung, acara Aksi Damai-Super Damai-Solidaritas Santri ini akan berlangsung mulai pukul 13.00 setelah shalat Jumat di Masjid At-Taqwa Kota Cirebon.
Ia memberi catatan, dalam aksi tersebut peserta dipersilahkan membawa bendera merah putih, membawa bendera tauhid, memakai atribut ponpes, ormas masing-masing dan untuk umum menggunakan busana putih.
“Saya menargetkan aksi tersebut diikuti sekitar 500 peserta,” ucapnya. Dirinya berharap, Kota Cirebon bebas dari segala bentuk premanisme, miras dan obat obatan yang sangat meresahkan.
Agung mengaku, aksi damai ini sudah mendapat izin dari pihak Polres Cirebon Kota. “Alhamdulillah semua perizinan sudah selesai,” pungkasnya. (FS-2)