CIREBON, fajarsatu.– Proses pengisian jabatan wakil bupati Cirebon saat ini tengah berlangsung dimana dari 22 nama yang mendaftarkan diri ke DPC PDIP Kabupaten Cirebon terjaring hanya 13 nama yang melakukan pengembalian berkas.
Nama sudah dijaring DPC PDIP Kabupaten Cirebon sebagai partai pengusung bupati dan wakil bupati.
Pengamat politik Cirebon, Sutan Aji Nugraha menilai, publik juga mesti disuguhkan alternatif di luar poros politisi. Lanjutnya, para pihak terkait dalam proses pengisian kursi wabup Cirebon kiranya bisa lebih menyerap aspirasi masyarakat, sehingga wabup yang dihasilkan akan sesuai dengan keinginan masyarakat Kabupaten Cirebon.
”Dalam proses pengisian posisi wakil bupati Cirebon kiranya jangan terjebak pada wacana harus dari kalangan politisi. Mestinya menjaring juga figur-figur yang diinginkan masyarakat,” ungkap Aji kepada fajarsatu.com, Selasa (24/09/2019).
Ia menambahkan, Kabupaten Cirebon dengan berbagai persoalannya, perlu memiliki komposisi bupati dan wakil bupati yang seimbang dari sisi latarbelakang maupun kemampuan. Misalnya ketika bupati saat ini berlatarbelakang ketua partai atau politisi, maka wakilnya bisa dari kalangan profesional atau birokrat.
“Maka untuk posisi wakil bupatinya jika bisa diupayakan jangan melulu dari kalangan politisi lagi. Alternatifnya bisa dari kalangan teknokrat, profesional, termasuk yang punya pengalaman dalam kepemimpinan Kabupaten Cirebon,” tuturnya.
Selain itu, menurut Aji, Kabupaten Cirebon kini membutuhkan wabup yang memiliki kepiawaian dalam merealisasikan program pembangunan daerah dengan baik. Hal ini juga perlu didukung dengan kemampuan komunikasi yang baik dengan Pemprov Jawa Barat maupun pusat.
“Misalnya, program strategis Pemprov Jabar itu pada pengembangan pariwisata, saya kira Kabupaten Cirebon bisa berkolaborasi dengan baik perihal program itu. Maka diperlukan figur yang bisa dengan mudah menyelaraskan program pembangunan Kabupaten Cirebon dengan Provinsi Jawa Barat,” katanya.
Dengan demikian, program pembangunan Kabupaten Cirebon akan sejalan dengan Pemprov Jabar. Aji menilai, hal ini menjadi bagian penting dalam pertimbangan penentuan wabup Cirebon.
“Sehingga bupati dan wabup bisa saling berbagi peran untuk akselerasi pembangunan daerah, baik infrastruktur maupun SDM,” katanya. (FS-7)