CIREBON, fajarsatu.- Hari yang sangat melelahkan. Setidaknya itulah yang terjadi pada Ketua DPRD Kota Cirebon, Hj. Affiati, Kamis (26/09/2019).
Betapa tidak, selang beberapa waktu usai dirinya dilantik sebagai ketua dewan, dua pekerjaan besar yang melibatkan sejumlah massa harus ia hadapi.
Yang pertama, Affiati bersama Walikota Cirebon, H. Nashrudin Azis didampingi Kapolres Cirebon Kota, AKPB Roland Ronaldy, harus menghadapi aksi Aliansi Jurnalis se-Ciayumajakuning yang menuntut penolakan RKUHP yang berujung kepada pengekangan kebebasan pers.
Di tengah terik matahari, Affiati harus duduk bersila di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon atau tepatnya di depan gerbang Geduang DPRD Kota Cirebon. Bersama walikota dan Kapolresta Cirebon Kota, harus menghadapi ratusan jurnalis se-Ciayumajakuning dan mendengarkan tuntutan mereka untuk segera ditindaklanjuti ke pemerintah pusat.
Selang beberapa jam usai menemui aksi para jurnalis, Affiati harus kembali berpanas-panas menghadapi ribuan massa aksi Aliansi Mahasiswa se-Ciayumajakuning yang menggelar aksi turun ke jalan menuntut agar RUU bermasalah untuk segera dibatalkan.
Bersama Walikota Cirebon, H. Nashrudin Azis pula, ia lagi-lagi berhadapan dengan massa aksi mahasiswa. Hal itu dilakukan setelah beberapa lama mereka melakukan orasi, mahasisiwa meminta Walikota Cirebon dan Ketua DPRD Kota Cirebon untuk dapat hadir di tengah-tengah masa aksi.
Tanpa ada perasaan terpaksa, Affiati hadir menemui massa aksi mahasiswa untuk mendengar tuntutan para mahasiswa terkait tuntutan agar sejumlah RUU bermasalah untuk segera dibatalkan.
Usai massa aksi mahasiswa bubar dengan tetib, Affiati mengatakan kepada fajarsatu.com, jika apa yang ia lakukan merupakan salah satu tugas sebagai pimpinan DPRD Kota Cirebon.
Saat ditanya tiga tuntutan yang dilancarkan Aliansi Jurnalis se-Ciayumajakuning, Affiati mengatakan, dirinya secara secara pribadi ikut menola karena isinya setalah ia baca banyak yang tidak sesuai dan banyak merugikan masyarakat kecil.
“Secara pribadi saya mendukung tuntutan para jurnalis karena pasal-pasal dalan RUU tersebut banyak merugikan,” katanya.
Ia berharap, tuntutan para jurnaslis dapat diteruskan ke DPR RI. “Mudah-mudak kita akan berkoordinaskan dengan temen-temen di dewan mencari solusi untuk dilanjutkan ke DPR RI,” ucapnya.
Dengan wajah tanpa terlihat lelah, Affiati menghadapi semua tuntutan kedua aksi tersebut sehingga massa aksi berjalan damai. (FS-2)