MAJALENGKA, fajarsatu.- Terminal Cideres yang berada di pinggir Jalan Raya Kadipaten-Cirebon, tepatnya di dekat Balai Desa Bojong Cideres kini makin sepi kendaraan umum.
Faktor adanya aplikasi berbasis online diduga jadi penyebabnya.
Kondisi sepinya ini sudah berlangsung sejak lima tahun terakhir.
Kendaraan elf maupun angkutan kota dan angkutan desa (angdes) yang biasanya nangkrong untuk mengangkut penumpang, terlihat hanya beberapa orang saja.
Salah seorang warga setempat, yang biasanya berjualan di Terminal Cideres, Agus mengatakan, dirinya sudah tidak bisa berjualan di terminal tersebut.
Alasannya, pendatang yang mau berpindah kendaraan dengan jurusan Cikijing, atau menuju Bandung dan Sumedang, sudah jarang terlihat.
“Sudah tiga tahun lebih saya pindah lokasi jualan. Di terminal itu sepi. Sementara saya harus mencukupi kebutuhan, dan mengandalkan dari jualan,” ungkapnya, Rabu (9/10/2019).
Sementara itu salah seorang pegawai swasta, yang tadinya biasa naik kendaraan umum jenis elf dari Jatiwangi, Ari (32) mengatakan saat ini ia sudah lupa bagaimana naik kendaraan umum jenis elf maupun bus. Sekarang ini ia sudah punya kendaraan motor.
“Sebelum punya motor, saya naik kendaraan umum. Itu pun kalau ngetem di terminal lama. Akhirnya saya kumpulkan gaji saya, Alhamdulillah sekarang malah sudah lunas. Terminal itu kini makin sepi saja,” ungkapnya.
Ari menambahkan, apalagi sejak ada ojek online dua tahun lalu. Kalaupun motornya mogok, Arie selalu menggunakan fasilitas ojek online.
“Hampir setiap hari saya lewat, terminal itu makin sepi saja. Sekarang ini, kalaupun warga tak punya kendaraan, pesan ojol lebih praktis, dibandingkan harus naik umum yang ngetemnya lama,” ungkapnya. (FS-8)