MAJALENGKA, fajarsatu.- Sebanyak 60 guru tingkat TK, SD, SMP dan perwakilan sanggar di Kabupaten Majalengka mengikuti pelatihan seni tari sunda Klasik selama empat hari, sejak 24 hingga 27 Oktober 2019 mendatang.
Pelatihan tari sunda ini bertujuan meregenerasi penari-penari lokal yang ada di kota angin supaya terus berkesinambungan.
Selain itu diharapkan para penari sunda tetap lestari sampai kapanpun.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka, H. Gatot Sulaeman mengatakan, pelatihan tari sunda yang melibatkan para guru tingkat TK, SD, SMP dan pelatih sanggar ini bekerjasama dengan Dekkma dan yayasan seni tari.
“Pelatihan ini dimaksudkan supaya tarian yang ada di Majalengka dapat terus regenerasi serta dapat terus menerus dilestarikan,” ungkapnya, Jumat (25/10/2019).
Terpisah, Ketua Dekkma, Asikin Hidayat mengatakan, pelatihan seni tari klasik ini akan sangat membantu para guru tari di sekolah dan sanggar, serta dapat meningkatkan kualitas mengajar di bidangnya.
Diharapkan dengan adanya pelatihan ini para guru seni tari dapat lebih berkualitas lagi.
“Serta yang tak kalah pentingnya, dapat melahirkan regenerasi tari bagi para siswa maupun siswi yang ada di Majalengka,” ungkapnya.
Sementara itu dari pihak Yayasan Pusbi Tari, menyumbangkan buku panduan dan perkembangan seni budaya yang berada di Jawa Barat. (FS-8)