SUMBER, fajarsatu.- Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon akhirnya menanggapi viralnya penumpang yang diturunkan oleh oknum perusahaan jasa angkutan asal Cirebon di jalan.
Rencananya, Dishub akan melakukan pemanggilan kepada pihak managemen.
Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad melalui Kasi Pengujian Kendaraan Dishub Kabupaten Cirebon, Eddy Suzendi.
Pihaknya menyayangkan langkah oknum tersebut, mestinya tidak sampai terjadi. Karena, sudah menjadi hak dari penumpang mendapatkan keamanan.
“Tidak benar itu. Mestinya ada serah terima antar kondektur dan tidak sampai terjadi penurunan penumpang,” ucapnya, Jum’at (25/10/2019).
Eddy pun mengingatkan, pihak perusahaan jasa angkutan tidak boleh berlaku sembarangan. Harus bertanggungjawab dan memberikan perlindungan kepada konsumen.
“Jadi tidak boleh menurunkan penumpang sembarangan,” tegasnya.
Kejadian penurunan penumpang diharapkan tidak sampai terulang. Dan menjadi pelajaran ke depannya.
Apabila terulang kembali, penumpang berhak untuk menuntut kepada perusahaan. Asalkan cukup bukti. Di antaranya mencatat nomor kendaraan, dan segera melaporkan.
“Untuk perhatian, manakala kita dirugikan oleh perusahaan jasa angkutan, catat plat nomornya, dan laporkan. Kita akan bantu,” imbuhnya.
Eddy menegaskan hak penumpang harus dilindungi. Perusahaan jangan hanya mencari keuntungan semata, kemudian melalaikan tanggungjawabnya.
Kalau saja hal tersebut tidak disadari, perusahaan sendiri sebenarnya yang akan rugi. Karena perusahaan jasa, berhubungan erat dengan kepercayaan publik.
Kini, peristiwanya sudah terjadi. Pihaknya menegaskan akan segera menindaklanjuti. Dalam waktu dekat, akan memanggil pihak perusahaan yang dimaksud.
“Akan kita tegur mereka. Karena sudah menurunkan penumpang sembarangan. Kalau perlu pihak managemennya akan dipanggil secepatnya,” janjinya.
Karena PO perusahaan itu ada di wilayah Kabupaten Cirebon, maka Dishub setempat berkewajiban untuk menuntaskannya.
Informasi itu, kata dia sekaligus menjadi masukan bagi Dishub. Makanya langkah cepat akan ditempuh, agar ke depannya tidak terulang. Jangan sampai ada pembiaran.
Karena tidak menutup kemungkinan ketika dibiarkan, itu akan menimpa siapa saja.
“Termasuk keluarga kita saat menggunakan jasa angkutan kendaraan,” pungkasnya. (FS-7)