SUMBER, fajarsatu.- Pemuda harus menjadi agen perubahan penolakan segala macam aksi money politics yang akan menggerus moralitas dan menjadikan paradigma transaksional di lingkungan masyarakat.
Hal itu disampaikan Ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Kabupaten Cirebon, Sokid di sela-sela saresehan dengan para pemuda di Balai Desa Bojong Kulon, Rabu (9/10/2019).
Dikatakan Sokid, pemuda juga harus bisa menyukseskan Pilkades atau Pilwu serentak di Kabupaten Cirebon.
Pemuda dengan bekal prinsip idealisme pendidikan harus menjadi penengah antara partisipan atau kelompok militan masing masing calon jika terjadi perselisihan.
“Pemuda harus mampu menangkis money politik yang saat ini sangat sulit apabila cara berpikir politisi masih transaksional,” kata Sokid.
Pemuda juga harus mengaktualisasikan idealismenya di masyarakat, memegang teguh prinsip sebagai pemilih rasionalitas.
“Karena akibat politik uang, relasi keterpilihan bukan didasari aras ideal. Tetapi, bergeser ke arah nilai transaksional dalam Pilkades,” katanya.
Pemilu merupakan mekanisme pemilihan oleh publik untuk memilih pejabat pemimpin publik dengan melihat aspek visi dan misi program, untuk menjawab persoalan-persoalan publik bukan karena transaksional.
Sokid mengajak masyarakat khususnya para pemuda untuk sadar bahwa politik uang bukanlah sebuah berkah dalam perhelatan Pemilu meski di tingkat bawah seperti Pilkades.
Jangan sampai, hanya gara-gara uang Rp 25 ribu Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu masyarakat tidak memperoleh pemimpin yang baik. (FS-5)