JAKARTA, fajarsatu.- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan para menteri di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Salah satu nama yang menarik menjadi perhatian yaitu S.T Burhanuddin.
Pria kelahiran Cirebon, 17 Juli 1954 itu merupakan nama baru dari deretan calon menteri yang sempat hadir dua hari belakangan.
Ia tidak tampak mampir ke Istana seperti calon menteri lainnya beberapa hari lalu.
Burhanuddin merupakan pensiunan Jaksa di lingkungan Kejaksaaan Indonesia sejak 2014 lalu.
Ia ditunjuk sebagai Jaksa Agung di Kabinet indonesia Maju menggantikan mantan Jaksa Agung HM Prasetyo.
Ia sebenarnya sudah lama berada di bursa calon Jaksa Agung.
Nama ST Burhanuddin bersama R Widyopramono, dan Fery Wibisono sempat mencuat pada 2014 menggantikan Basrief Arief.
Tapi, ketiga nama itu, menghilang setelah masuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“ST Burhanuddin Jaksa Agung,” kata Jokowi saat memperkenalkan Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019).
Saat memperkenalkan Jaksa Agung, Jokowi tidak menyebut apa kepanjangan “ST” dari nama Burhanuddin.
Dia meminta wartawan yang bertanya langsung kepada Burhanuddin. “Nanti silahkan tanya sendiri ke orangnya,” kata Jokowi.
Burhanuddin sempat menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat.
Setelah menjadi Kajati, ia pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan TUN di Kejaksaan Agung.
Salah satu kasus yang dia tangani yaitu, Peninjauan Kembali perkara Yayasan Supersemar.
Burhanuddin kala itu menggugat Mahkamah Agung karena kesalahan penulisan pada putusan.
“MA itu seharusnya menulis Rp3,7 triliun. Tapi, di salinan putusan itu ditulis hanya Rp3,7 juta,” kata Burhanuddin.
Burhanuddin disebut pensiun di lingkungan Kejaksaan Agung pada 1 Agustus 2014.
Usai tak lagi menjabat, nama Burhanuddin muncul di laman Forlap Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi.
Dia disebut mengajar sebagai pengajar di program studi ilmu hukum, Universitas Satyagama.
Pria yang memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Diponegoro pada tahun 1980 ini memulai karirnya sebagai staf Kejaksaan Tinggi Jambi sejak tahun 1989.
Burhanuddin kemudian dipercaya menjabat Kepala Kejaksaaan Negeri B Kejari Bangko pada tahun 1999 hingga tahun 2001.
Selanjutnya pada tahun 2002, dirinya sukses meraih gelar Magister Hukum dari Universitas Indonesia.
Di tahun 2003, dirinya menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri A Kejari Cilacap hingga tahun 2004.
Burhanuddin setelah itu sukses meraih gelar Doktor di bidang Ilmu Hukum pada tahun 2006.
Setahun kemudian, dirinya diamanahi selaku Direktur Eksekusi dan Eksaminasi Kejaksaan Agung RI pada hingga 2008, yang berlanjut sebagai Kejaksaan Tinggi Kejati Maluku Utara pada tahun 2008 hingga tahun 2009.
Di tahun 2010, Burhanuddin melanjutkan karirnya sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Kejati Sulsel hingga tahun 2011.
Di tahun 2011 tersebut, dirinya ditunjuk menjadi Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung RI sampai tahun 2014, sebelum akhirnya menjabat selaku Komisaris Utama PT Hutama Karya (Persero) sejak tahun 2015 hingga hari ini.*