CIREBON, fajarsatu.- Ratusan warga Desa Japurabakti Kecamatan Astanajapura dan Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan menggeruduk panitia pemilihan kuwu (Pilwu) di kantor kepala desa masing-masing, Sabtu (26/10/2019) malam.
Warga kecewa karena sampai malam hari tidak mendapatkan undangan pemilihan atau surat pemberitahuan pemungutan suara.
Salah seorang warga Desa Japurabakti, Farhan (30) mengaku, masyarakat setelah Isya berbondong-bondong mendatangi panitia Pilwu di kantor desa setempat.
Mereka menuntut karena sampai malam hari belum mendapatkan undangan. Sedangkan batas waktunya hingga pukul 00.00 WIB.
“Hampir seribu orang yang belum mendapatkan undangan. Yakni warga di Blok Karangturi dan Ketitang,” kata Farhan.
Ia juga mengaku kecewa, karena kerja panitia Pilwu di desanya kurang profesional.
Seharusnya, dua hari sebelum pelaksanaan Pilwu digelar, semua undangan Pilwu sudah diterima oleh para pemilih di desanya.
“DPT sudah ditetapkan kan tanggal 10 Oktober, terus selama ini panitia ke mana saja sampai sekarang belum dibagikan. Kerjanya apa saja! Bahkan ada yang belum kedata juga,” kata Farhan.
Dengan batas waktu hingga pukul 00.00 WIB ia pun memastikan undangan yang secara mendadak ditulisi panitia itu tidak bakal terbagikan semuanya, karena harus satu-satu membagikannya dan harus nama bersangkutan yang mengambilnya.
Hal yang sama disampaikan salah seorang warga Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Yayah Khoiriyah (30).
Menurutnya, hingga pukul 21.30 WIB masih banyak warga yang belum kebagian surat undangan.
“Kerja panitia sangat tidak profesional. Yang seharusnya mampu meningkatkan parisipasi pemilih, ini malah seolah dipersulit untuk mendapat undangan,” kata Yayah.
Ia mengaku, ada lebih dari 200 orang yang terlambat mendapatkan undangan Pilwu tersebut, termasuk dirinya.
“Sangat tidak etis, masa masyarakat harus mengambil undangan sendiri ke kantor desa. Panitia kerjanya apa saja selama ini,” kata Yayah.
Sementara itu, salah seorang panitia Pilwu di Desa Rawaurip, Ilyas mengaku, tidak tahu secara jelas kenapa masih banyak yang tidak mendapatkan undangan.
Namun, sebelumnya memang karena sempat ada banyak data pemilih yang ganda, sehingga perlu diperbaiki atas kesepakatan saksi dan panitia.
“Kurang tahu, sebab saya sendiri hanya masuk dalam panitia Pilwu tambahan. Tapi Insyaallah bisa dibagikan semua yang belum mendapat undangan,” kata Ilyas. (FS-7)