MAJALENGKA, fajarsatu.- Padepokan Nur Sedjati di Desa Sumber Kulon Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka siap menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW selama empat hari berturut-turut dari 7-10 November 2019.
Kegiatan rutin tahunan tersebut tersirat pesan kepada masyarakat supaya memperlakukan benda-benda pusaka secara wajar, jangan diyakini punya kekuatan mistis atau kekuatan apapun.
Ketua Yayasan Awaliyah Padepokan Nur Sedjati, Buyut Suhenda mengatakan, pihaknya konsen untuk memberikan pengetahuan yang benar kepada masyarakat tentang pusaka. Benda-benda yang dianggap mistis dan punya kekuatan, sebaiknya hanya sebatas dikagumi saja.
“Masih banyak warga yang gagal faham tentang pusaka, yang katanya punya kekuatan mistis, bisa ini, bisa itu. Itu salah kaprah. Pusaka itu cukup kita kagumi saja, rawat dan simpan. Itu ajaran yang benar,” ungkapnya, Rabu (6/11/2019).
Suhenda menambahkan oleh karenanya, dengan gelaran muludan di Desa Sumber Kulon Kecamatan Jatitujuh, pihaknya ingin mengedukasi masyarakat tentang pemahaman yang benar mengenai kepemilikan pusaka.
“Kegiatan dimulai besok, pada tanggal 7 dan akan berlangsung hingga 10 November 2019. Serta akan dihadiri seniman dan budayawan,” ungkapnya.
Sementara itu, Panitia Acara Muludan dengan tema Membumikan Ajaran Langit di padepokan ini, Ocky Sandi mengatakan selama berlangsungnya muludan di Sumber Kulon Jatitujuh masyarakat akan menyaksikan berbagai atraksi seni pertunjukkan. Seniman yang hadir berasal dari berbagai wilayah.
“Diantara yang akan hadir itu, takni Varid Putra Mbah Surip, Ocholl Duth, Ayu Dermayu, Asep Kriwil, Tya Nevania, Hendi Delles, Ajay Ramdani, Baran Bandung, Sunda Ngora Reggae, Friend Lovie Nada, dan sederet seniman lainnya. Termasuk seniman dan budayawan Majalengka diantaranya, Iman Sabumi, Kijoen, Ketut. Serta menampilkan Tari Belentung,” tandasnya. (FS-8)