SUMBER, fajarsatu.- Satnarkoba Polresta Cirebon berhasil mengamankan 18 pelaku penyalahgunaan barang gelap terlarang jenis narkoba. Mayoritas dari para tersangka adalah pemakai dari berbagai jenis narkoba berikut sejumlah barang buktinya.
Penangkapan terhadap belasan pelaku tersebut dilakukan dalam gelaran Operasi Antik 2019 sejak November hingga Desember 2019.
“Jumlah terbanyak adalah penyalahgunaan narkotika jenis sabu dengan kategori sembilan kasus. Kemudian ganja dua kasus dan obat-obatan terlarang, dua kasus,” kata Kapolresta Cirebon AKBP M. Syahduddi saat konferensi pers berbarengan upacara gelar pasukan Operasi Lilin Lodaya 2019 di halaman Stadion Ranggajati, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (19/12/2019).
Lanjutnya, tersangka yang sudah diamankan sebanyak 18 orang, di antaranya untuk sabu ada 12 orang, ganja empat orang dan obat terlarang empat orang.
Adapun, kata Syahduddi, untuk barang bukti (BB) yang berhasil diamankan tecatat di antaranya untuk sabu seberat 276,54 gram, ganja 135,9 gram, obat terlarang ada 1.241 butir. Selain itu, kata Kapolresta, selain pengungkapan kasus peredaran gelap narkoba juga dilakukan pemusnahan BB miras dan narkoba.
“Ini merupakan suatu upaya dari pihak kepolisian untuk melakukan dan penjaminan keamanan kepada masyarakat akan cipta kondisi di Kabupaten Cirebon. Mengingat dalam waktu dekat akan menghadadapi perayaan natal dan tahun baru,” kata Syahduddi.
Dia menjelaskan, untuk BB miras yang dimusnahkan pada terdapat sekitar 10 ribu botol minuman yang terdiri dari berbagai jenis. Seperti miras botolan merek tertentu juga miras tradisional jenis tuak yang dikemas dalam jerigen kurang lebih 1.200 liter dan dari jenis ciu sekitar 1.100 liter.
“Untuk narkoba, hasil pengungkapan dari bulan november sampai desember, baik narkotika jenis sabu, ganja maupun obat-obatan terlarang. Total kasus yang sudah kita ungkap selama kurun waktu tersebut adalah sebanyak 13 kasus,” katanya.
Kapolres mengungkapkan, dari 13 kasus yang berhasil dibongkar Satnarkoba tersebut satu di antaranya adalah jaringan internasional. Jual beri barang haram yang dilakukan salah satunya yakni menggunakan media sosial dengan akun jejaring jual beli di internet. Dibongkarnya kasus tesebut diketahui saat petugas melakukan hasil pengembangan terhadap sejumlah tersangka yang diamankan.
“Setelah diselidiki, pelaku penjualan ada di Negara Malaysia. Mereka mengirim narkoba jenis sabu yang dimasukan ke dalam sepatu kepada pembelinya untuk didarkan kembali di wilayah Cirebon,” katanya.
Barang bukti yang diamankan yakni narkoba jenis sabu yang dimasukan ke dalam dua buah pasangan sepatu merk bata untuk mengelabui petugas.
“Setelah diperiksa ternyata terdapat ada narkotika didalamnya, jenisnya sabu-sabu. Beratnya 268 gram. Ini bisnis orang jual sendal lewat jalur online. Tersangkanya penjual utamanya belum bisa kita ungkap karena berada diluar negeri, dan ini kiriman. Untuk penerimanya ditahan dua orang sebagai kurir,” ungkap Kapolres didampingi Kasatnarkoba Kompol Sentosa Sembiring.
Dalam gelaran cipta kondisi menjelang perayaan Nataru, kata Kapolresta, pihaknya menerjunkan sebanyak 1.300 personil gabungan. Mereka terdiri dari unsur Polri 614 personil, TNI 200 personil, Satpol PP, BPBD, Basarnas, Dinkes, Tagana sekitar 700 personil.
“Jadi total yang mengikuti gelar pasukan sekitar 1.300. Mereka disebar pada sejumlah titik rawan yang sudah kita identifikasi adalah tempat ibadah, gereja-gereja yang akan jadi tempat ibadah natal,” katanya.
Menurut Kapolres, untuk di Kabupaten Cirebon sendiri ada sebanyak 18 gereja, dan sejumlah rumah ibadah lainnya yang dijadikan tempat umat melangsungkan kegiatannya. Menurutnya, dalam perayaan tahun juga baru sudah diidentifikasi beberapa titik kerawanan yang berpotensi menimbulkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Termasuk juga potensi gangguan kamtibmas.
“Ada tiga titik yang secara tradisi sering dijadikan sebagai obyek perayaan tahun baru yaitu di hutan taman kota sumber, pusat perbelanjaan diwilayah weru dan kawasan wisata geronggong. Lokasi-lokasi itu sudah kita petakan untuk kita lakukan penebalan personil disitu. Itu untuk memastikan perayaan tahun baru masyarakat dikabupaten cirebon bisa berjalan dengan aman tertib dan lancar,” pungkasnya. (FS-7)