JAKARTA, fajarsatu.- Presiden Joko Widodo melantik sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2019-2024. Pelantikan tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Sembilan anggota Wantimpres dilantik berdasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 137/P Tahun 2019 tentang Pengangkatan Dalam Keanggotaan Dewan Pertimbangan Presiden. Keppres pengangkatan tersebut dibacakan oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama saat acara pelantikan.
Dilansir dari laman setneg.go.id, nama-nama anggota Wantimpres sebagaimana tertuang dalam Keppres tersebut antara lain Wiranto (Ketua) dan delapan anggota yakni, Arifin Panigoro, Dato Sri A. Tahir, Habib Muhammad Luthfi Ali Yahya, Muhammad Mardiono, Putri Kus Wisnu Wardani, R. Agung Laksono, Sidarto Danusubroto dan Soekarwo.
Wantimpres sebagaimana Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden, bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden.
Acara pelantikan tersebut diakhiri dengan pemberian ucapan selamat oleh Presiden Joko Widodo untuk kemudian diikuti oleh para tamu undangan.
Yang menarik dalam pelantikan ini, munculnya nama Habib Muhammad Luthfi Ali Yahya alias Habib Luthfi, seorang ulama besar asal Pekalongan. Habib Luthfi dilantik menjadi anggota Wantimpres yang datang terakhir ke acara pelantikan.
Yang menarik lainnya, penampilan berbeda dari Habib Luthfi. Biasanya Rais Aam Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) kerap mengenakan baju koko atau gamis, peci dan sorban, kali ini Habib Luthfi memakai setelan jas hitam, dasi berwarna merah, lengkap dengan peci hitam.
Usai pelantikan, ketua forum sufi dunia itu tertawa saat ditanya soal pakaian jas yang tak biasa ia pakai sehari-hari, walaupun dirinya mengaku pernah memakai jas saat menikah. “Ono-ono wae. Waktu pengantin pernah kok (pakai),” kata Luthfi setengah bercanda.
Habib Luthfi menyebut, jabatan Wantimpres bukan lah sebuah kebanggaan, melainkan amanat dan tanggung jawab yang bukan sepele.
Pria yang lahir di Pekalongan itu mengaku tak memiliki alasan mengapa dirinya menerima posisi Wantimpres. Ia mengatakan hanya ingin mengambil peran untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Presiden Jokowi dan Habib Luthfi memang memiliki kedekatan. Jokowi beberapa kali mendatangi acara yang dihelat Habib Luthfi di Pekalongan, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW pada 2017 dan Muktamar JATMAN pada 2018 lalu.
Selain itu Habib Luthfi juga pernah memberi tasbih ke Jokowi ketika bertemu di Hotel Fairmont, sebelum kampanye terakhir pada 13 April 2019. Ketika itu Habib Luthfi dan almarhum KH Maimoen Zubair bertemu dengan Jokowi. (FS-2)