CIREBON, fajarsatu.- Cirebon menjadi wilayah tersibuk perlintasan kereta api dibandingkan dengan daerah lainnya. Tercatat dalam sehari sebanyak 168 KA perhari melintasi kota udang sehingga tercatat dalam 8,5 menit sekali kereta api melintas.
Terlebih lagi saat hari libur natal dan tahun baru intensitas perjalan kereta api meningkat sehingga Cirebon akan dihiasi dengan kemunculan kereta api semakin banyak.
“Kalau reguler sebelum Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) baru ada 154 KA/hari terhitung 9-10 menit sekali kereta api melintas,” kata Vice President PT KAI Daop 3, Tamsil Nurhamedi saat ditemui di stasiun Cirebon, Kamis (19/12/2019).
Sedangkan bilamana melihat jadwal Gapeka baru jumlah kereta api bertambah menjadi 168 KA/hari terhitung 8,5 menit sekali palang pintu kereta di Cirebon ditutup. Terlebih lagi saat musim libur Natal dan Tahun Baru PT KAI melakukan tambahan khusus cirebon sebanyak 26 KA sehingga setiap hari ada 190 KA/hari terhitung 7 menit sekali melintas di Cirebon.
“Libur Nataru ini jumlah kereta bertambah 26 KA jadi dalam 7 menit sekali kereta api melintas,” ujarnya.
Dalam menangani tingginya intensitas perjalanan khususnya saat nataru, pihaknya memastikan traffic KA ditambah prasarana termasuk jalan raya dan perlintasan dalam kondisi aman.
Pasalnya saat ini ada sebanyak 176 perlintasan baik yang dijaga resmi maupun liar, dan tahun ini Daop 3 sudah mampu menutup perlintasan sebanyak 24 perlintasan dari target pemerintah sebanyak 21 perlintasan.
“Dalam menangani tingginya intensitas perjalanan KA sudah kami pastikan aman, ditambah lagi kita sudah mampu menutup perlintasan kereta api sebanyak 24 dari target pemerintah sebanyak 21 perlintasan,” kata dia.
Dari 176 perlintasan, Daop 3 mencatat sebanyak 55 pintu perlintasan tercatat resmi. Lanjut dia, dari jumlah pintu perlintasan itu untuk wilayah Jawa Tengah tenaga penjaga pintu perlintasan dibantu dari pemerintah daerah.
Hanya saja, kata Tamsil, untuk wilayah Jawa Barat belum dapat membantu pintu perlintasan kereta api, maka saat nataru akan ditambahkan petugas penjaga pintu 174 petugas ekstra penjaga pintu perlintasan di Daop 3.
“Antisipasi pelemparan batu kita lakukan perkuatan pam polsuska ditambah TNI/Polri dimana Cikampek menjadi wilayah terbanyak kasus sedangkan di Cirebon mulai dari Prujakan hingga Luwu,” pungkasnya. (FS-7)