SUMBER, fajarsatu.- Para kuwu terpilih yang telah dilantik untuk tidak menggelar syukuran yang berlebihan agar tidak mengundang permasalahan dari pihak lain.
Demikian dikatakan Bupati Cirebon, H. Imron Rosyadi dalam acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Kuwu Terpilih di The Radiant Hotel Beber, Kabupaten Cirebon, Sabtu (28/12/2019).
“Yang terpenting, para kuwu yang dilantik hari ini mampu mengemban tugas untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat dengan bekerjasama dengan masyarakat sebaik-baiknya,” kata Imron.
Tugas selanjutnya, lanju bupati, kuwu merupakan perpanjangan tangan dari pmerintah daerah (pemda) maka program-progam dari pemda bisa dilakasanakan juga hingga di tingkat desa, misalnya persoalan sampah.
“Jadi persoalan sampah agar diurai dulu di tingkat desa. Ada beberap desa yang telah berhasil menyelesaikan masalah sampah sehingga kondisi desanya menjadi bersih, sehingga dapat meringankan tugas pemda menyelesaikan masalah sampah,” ucapnya.
Lanjut dia, hakekat sebagai kuwu terpilih karena kehendak Allah SWT. Memang, tambah Imron, sebelumnya para kuwu terpilih ini melakukan ikhtiar bagaimana agar dipilih oleh masyarakat, tapi pada hakekat keberhasilan ini merupakan takdir Allah SWT.
“Karena semua calon itu berikhtiar tapi bapak dan ibu inilah yang diberi amanah oleh Allah SWT untuk menjalankan tugas-tugas di desanya masing-masing,” katanya.
Untuk itu, imbuh bupati, mari sama-sama amanah ini diemban dengan iklas dan penuh rasa tanggung jawab karena para kuwu ini yang akan berhadapan langsung dengan masyarakat sehingga penilaian kinerja baik atau buruk akan langsung dinilai masyarakat.
“Berbeda dengan kami sebagai bupati yang tidak secara langsung berhadapan dengan masyarakat sehingga bila ada masyarakat yang tidak cocok atau kesel dengan bupati, demonya adoh (jauh). Jadi mikir-mikir dulu” kata Imron sambil tersenyum.
Ia berpesan kepada para kuwu dan yang menerima takdir menjadi kuwu akan menjadi orang yang terhormat apabila pada saat pulang ke desanya masing-masing merangkul seluruh komponen masyarakat, baik yang pro maupun yang kontra.
“Memang sakit apabilan lawan kita menolak untuk dirangkul, tapi sebagai pimpinan yang harus merangkul dari sajadah hingga haram jadah,” kata Imrom yang sambut meriah para undangan.
Itu semua dilakukan agar semua potensi yang di desa dapat berkembang sehingga pelaksanaan pembangunan akan berjalan lancar sesuai rencana pembangunan berdasarkan hasil musywarah lembaga desa dan masyarakat. (FS-7)