CIREBON, fajarsatu.- mengantisipasi meningkatnya kecelakaan selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), pihak Terminal Harjamukti Kota Cirebon bekerjasama dengan BNN, kepolisian dan TNI menggelar pemeriksaan tes kesehatan dan urine terhadap sopir bus. Sebanyak 30 sopir menjalani tes urine, Kamis (26/12/2019).
“Hasilnya negatif. Ke depan kita akan lakukan pemeriksaan di pool-pool bus untuk cek kesehatan dan urine,” kata Kepala BNN Kota Cirebon Yaya Satya.
Yaya mengatakan, kesehatan sopir berpengaruh terhadap keselamatan perjalanan. Sebab, lanjut dia, narkoba bisa mempengaruhi psikologis dan fisik sopir.
Selain melakukan tes urine, pihak Terminal Harjamukti juga melakukan pemeriksaan laik jalan sejumlah bus yang beroperasi di Terminal Harjamukti. Sedikitnya 15 bus ditemukan tidak layak jalan. Pemeriksaan tersebut bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan uji layak jalan setiap bus yang beroperasi di Terminal Harjamukti kota Cirebon.
Penguji kendaraan bermotor Terminal Tipe A Harjamukti Dedi Hidayat mengatakan, selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebanyak 130 bus beroperasi di Terminal Harjamukti. Pihaknya mengaku menemukan 15 bus tidak laik jalan.
“Selama Nataru itu sekitar 15 bus yang kita temukan tidak layak jalan. Kita minta ke pengelolanya untuk perbaikan. Kita tekankan untuk perbaikan, kalau sudah diperbaiki diperkenankan untuk jalan kembali,” katanya.
Saat pemeriksaan sejumlah kendaraan, Dedi menemukan bus yang klakson dan wifernya tak berfungsi. Deden pun meminta kendaraan tersebut untuk perbaikan terlebih dahulu sebelum beroperasi.
“Tadi rem tangan sudah benar. Cuma klakson sama wifer. Kita juga menekankan pada rem, karena ini fatal,” katanya.
Ia menyebut terjadi peningkatan kecelakaan terkait armada bus yang beroperasi sebanyak lima persen dibandingkan hari normal. “Semuanya kita periksa, administrasi dan kelengkapan kendaraannya,” ucapnya. (FS-6)