CIREBON, fajarsatu.- Persoalan sampah di Kota Cirebon tampaknya harus mendapat perhatian serius. Hal ini tecermin banyak terdapat pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya. Seperti terpantau di Jalan Pramuka Penggalang (dahulu Jalan Gotrok), Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti.
Tumpukan sampah di jalan yang berujung ke kantor Kecamatan Harjamukti ini terlihat sangat mengganggu pemandangan. Selain itu, banyak pengguna kendaraan, terutama pengendara roda dua, harus menahan nafas saat melewati jalan yang dipenuhi tumpukan sampah tersebut.
Bau menyengat serta serakan sampah di pinggir badan jalan sangat mengganggu pengguna jalan. Lebih parahnya lagi, ketika hembusan angin kencang membuat sampah tersebut ikut beterbangan.
Seorang pengguna kendaraan roda dua, Mustaqim mengatakan, dirinya sering melewati jalan tersebut karena rumahnya tak jauh dari lokasi sampah dadakan ini.
“Saya pernah melewati jalan itu saat angin kencang. Sampah yang dibungkus kantong kresek ikut terbang dan hampir mengenai muka saya,” ungkapnya.
Beruntung, lanjut dia, motor yang dikendarainya tidak terjatuh walaupun sempat oleng akibat dirinya menghindari sampah yang terbang tertiup angin.
Dikatakannya, secara pribadi dirinya tidak mengetahui asal sampah tersebut, tetapi tumpukan sampah itu semakin hari tambah banyak dan semakin menumpuk. Herannya, kata Mustaqim, tumpukan sampah liar itu tak terpantua oleh pihak Kecamatan Harjamukti, Padahal lokasinya tak terlalu jauh sekitar 500 meter dari kantor kecamatan.
“Aneh kok pihak kecamatan tidak mengetahui adanya tempat sampah liar. Padahal saya yakin ada di antara petugas kecamatan yang melewati jalan tersebut tapi tidak terpantau sama sekali,” ucapnya keheranan.
Seorang warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi sampah liar, Maryani juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, rumahnya yang tak jauh dari lokasi sampah liar sangat mengganggu lingkungan. “Ya sangat menganggu teruta polusi udara,” ujar wanita yang akrab disapa Yani ini.
Ia menunjuk plang yang beisi imbauan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Plang yang berbunyi “Orang Beriman Membuang Sampah Pada Tempatnya”.
“Ini plang percuma dipasang seperti tidak ada artinya karena orang-orang tetap saja membuang sampah di sini,” katanya bernada geram.
Disebutkan Yani, selain tumpukan sampah di tempat itu juga kerap digunakan dumptruk untuk membuang brangkal matrial bangunan rumah. “Saya tidak tahu
pakah ini suruhan pemilh tanah atau pembuangan brangkal liar. Tetapi yang pasti tempat tersebut sangat mengganggu lokasi perumahan terdekat,” ungkap dia.
Ia berharap, pihak pemerintah segera mengatasi masalah ini. Dirinya maupun warga sekitar lokasi sampah liar yang berakibat langsung terjangkitnya hama penyakit yang ditimbulkan membuasuknya sampah tersebut. (FS-2)