CIREBON, fajarsatu.- Antisipasi banjir, Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon menggelar Apel Penanggulangan Bencana di Kota Cirebon, Senin, 06 Januari 2020, di halaman Setda Balaikota Cirebon, Senin (6/1/2020),
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Cirebon H. Nashrudin Azis mengatakan, pemda akan hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pertolongan bila terjadi bencana. “Saya sudah menginstruksikan kepada sejumlah dinas untuk melakukan langkah antisipasi dan pertolongan kepada masyarakat jika terjadi bencana,” tandas Azis.
Apalagi jika terjadi bencana banjir, Azis tidak ingin masyarakat justru kebingungan kemana mereka hendak mencari pertolongan. Karenanya, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diminta untuk siaga 24 jam mengantisipasi bahaya banjir saat puncak musim penghujan ini.
Pada apel tersebut Azis juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan langkah antisipasi sebelum terjadinya banjir dengan melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungan masing-masing agar tidak ada saluran atau drainase yang tersumbat.
Ia juga mengimbau untuk mengamankan dokumen dan surat berharga agar tidak mengalami kerusakan atau hilang, menyiapkan tas siaga banjir yang berisi barang-barang penting, menghindari tempat atau benda yang memiliki atau dilalui arus listrik.
“Masyarakat juga harus menyepakati satu lokasi aman yang bisa digunakan untuk mengungsi dan memudahkan pemberian bantuan dan terakhir segera hubungi nomor kedaruratan seperti 112 dan 119 serta telepon dinas dan kantor jika terjadi bencana banjir,” uhar Azis.
Sedangkan untuk camat dan lurah, Azis juga menginstruksikan agar mereka menjadi motivator dan mobilisator untuk masyarakat dalam melakukan pencegahan dan pertolongan jika terjadi bencana. “Yang terpenting, mental masyarakat harus disiapkan,” tegasnya.
Dikatakan Azis, khususnya mental untuk menghadapi berbagai bencana yang mungkin terjadi di lingkungan tempat tinggal mereka. Jika secara mental sudah siap, Azis yakin masyarakat mampu melakukan berbagai langkah penanggulangan bencana.
“Kepada dinas dan satuan kerja perangkat daerah lainnya, saya juga instruksikan untuk siaga 24 jam,” tegas Azis.
Azis mengungkapkan, sejumlah titik di Kota Cirebon sudah dipetakan rawan banjir, di antaranya ada di wilayah Kalijaga, Gunungsari dan Kriyan. Sekalipun pada 2019 tidak terjadi banjir besar karena sudah dilakukan pengerukan sejumlah sungai besar, namun tahun ini kita tetap harus waspada.
Pada 2018 lalu, 39 RW di 11 kelurahan diterjang banjir setinggi 100 hingga 150 cm yang berdampak pada 1.325 KK atau 5019 jiwa. “Kita tidak ingin kejadian tersebut terulang lagi,” tegas Azis.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon. Ma’ruf Nuryasa mengungkpakan, pihaknya akan melakukukan sms blast memberitahukan kepada 10 ribu masyarakat Kota Cirebon jika terjadi bencana, seperti banjir di titik-titik tertentu.
Karena itu, Ma’ruf meminta kepada masyarakat untuk senantiasa menghubungi nomor kedaruratan 112 dan 119 kesehatan agar tindakan cepat bisa segera diambil jika bencana banjir terjadi di daerah mereka. (FS-7)