Selasa, 20 Mei 2025
  • Login
fajarsatu.com
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
fajarsatu.com
No Result
View All Result

Keraton Agung Sejagat Tak Terdaftar Dalam Arsip Negara dan Catatan Sejarah

Admin
15/01/2020 18:12
in Cirebon
0
Keraton Agung Sejagat Tak Terdaftar Dalam Arsip Negara dan Catatan Sejarah
Share on FacebookShare on Twitter

Work online and earn real money

CIREBON, fajarsatu.- Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) memastikan Keraton Agung Sejagat yang berada di Purworejo tidak terdaftar dalam arsip negara dan catatan sejarah sebagai keraton.

Ketua FSKN, Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat mengaku kaget seiring dengan perkembangan negara Indonesia masih ada orang yang berani mendirikan keraton hingga mengklaim bila Keraton Agung Sejagat sebagai keturunan Majapahit.

“Kami prihatin saja apalagi mengklaim masih keturunan Syailendra dan penerus Majapahit. Keraton tersebut tidak ada dalam daftar keraton se-Nusantara,” kata Arief kepada wartawan sata ditemui di Keraton Kasepuhan, Rabu (15/1/2020).

Bacajuga

Jelang Ramadhan, Keraton Kasepuhan Tetap Lestarikan Tradisi Dlugdag

Sultan Sepuh Aloeda II Terima Piagam Penghargaan dari Ketua DPD RI

Mahasiswa IPB Invada Cirebon Adakan Kuliah Lapangan ke Keraton Kasepuhan

Lanjut Arief, dalam catatan yang dimiliki FSKN ada lebih dari 200 kerajaan atau kasultanan di Indonesia yang terdaftar pada persiapan kemerdekaan Indonesia, yang itu tidak termasuk Keraton Agung Sejagat.

Sebelumnya Raja Toto Santoso (42) dan Ratu Fanni Aminadia (41) mengaku kepada pengikutnya sebagai turunan dari Wangsa Syailendra.

Arief meragukan klaim keraton yang mengaku sebagai keturunan Wangsa Syailendra. Menurutnya, sulit untuk memelihara silsilah dari wangsa Syailendra yang berjaya di abad VII dan VIII masehi itu.

“Mengidendifikasi silsilahnya itu cukup sulit apalagi mengaku keturunan Majapahit. Kerajaan Majapahit itu setelah runtuh menjadi Demak, kemudian runtuh dan jadi Pajang, runtuh lagi menjadi Mataram, kemudian runtuh menjadi Surakarta dan Yogyakarta. Begitu RI lahir hanya ada Surakarta dengan kasunanan dan Mangkunegaran, kemudian Kasultanan Yogyakarta dan Pakualaman,” ujar dia.

Arief mengaku prihatin klaim Keraton Agung Sejagat yang didanai oleh Swiss tersebut. Menurut dia, Keraton se nusantara pernah berkumpul dengan tokoh nasional termasuk Sukarno di Tapak Siri.

“Untuk membangun keraton harus ada magersari atau warga di sekitar keraton, itulah yang nantinya dibina keraton. Ini tidak diajak bicara, tiba-tiba dibangun dan ada kegiatan,” sambung Arief.

Pada sejarahnya, dahulu kala keraton se nusantara menyatakan diri membantu kemerdekaan Indonesia. Pernyataan tersebut karena pada saat itu keraton memiliki perbekalan hingga bantuan dana untuk membantu perjuangan masyarakat Indonesia.

“Jadi tidak ada harta keraton disimpan di bank luar negeri harta keraton banyak digunakan untuk kepentingan kemerdekaan. Sisa aset saja,” ujar dia.

Menurut Arief, keberadaan Keraton Agung Sejagat adalah mimpi pemimpin keraton yang dihembuskan ke masyarakat terkait informasi bohong.

Menurut dia, pemerintah harus tegas dalam mengakomodir peninggalan sejarah keraton di nusantara. Peran aktif Kemendagri dan Kemendikbud dalam membina keraton di Indonesia sangat penting.

Dia meminta pemerintah segera mengumumkan keraton di Indonesia yang terdaftar resmi sehingga perlu dilindungan dan mendapat pembinaan.

“Kalau data di FSKN ada 200 keraton di Indonesia dan itu beragam kondisi ada yang lengkap bangunan dan silsilahnya, ada yang setengah lengkap bahkan ada yang tinggal bangunannya saja atau keturunannya saja,” ujar dia.

Sejak merdeka hingga saat ini pembinaan keraton di Indonesia berada di bawah binaan Kemendagri dan Kemendikbud. Bahkan, hingga saat ini pemerintah pusat belum pernah memberi pengumuman resmi terkait jumlah keraton di Indonesia yang harus dilindungi dan dibina.

“Sejak merdeka keraton yang ada dalam struktur ketatanegaraan hanya Yogyakarta yakni Sultan Yogyakarta adalah Gubernur dan Wakil Gubernur adalah Pakualaman. Keraton yang lain yang masih hidup ini memelihara adat dan tradisi di daerah masing-masing termasuk Cirebon,” ujar dia. (FS-7)

Tags: Keraton Agung SejagatKeraton KasepuhanSultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat

Related Post

USK Majalengka Siapkan Lulusan Kerja di Jepang
Cirebon

USK Majalengka Siapkan Lulusan Kerja di Jepang

admin
20/05/2025 15:24
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Cirebon

Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi

Admin
19/05/2025 17:45
Cirebon Mask Festival 2025 Resmi Dibuka, Wakil Wali Kota: Topeng Adalah Cermin Peradaban
Cirebon

Grand Final Jaka Rara Kota Cirebon 2025, Panggung Kreativitas Anak Muda Menjaga Budaya dan Tradisi

Admin
19/05/2025 12:54
Cirebon

Kuwu Desa Bobos Akan Somasi Oknum Wartawan Media Online Terkait Berita Sepihak

Admin
18/05/2025 18:55
Cirebon

KAI Daop 3 Cirebon Berlakukan Tarif Parsial untuk KA Cakrabuana dan KA Gunungjati

Admin
17/05/2025 13:06
Nusakambangan Panen Perdana Jagung, dan Bangun Lumbung Ketahanan Pangan, Beri Kesempatan Wargabinaannya
Cirebon

Kelompok Tani Syech Qomarudin Tegalgubug Lor Lakukan Panen Raya dengan Jasil 9 Ton per Hektar

Admin
16/05/2025 17:35
Cirebon

Pengalaman yang Mengesankan Naik Kereta Melintasi Wilayah Daop 3 Cirebon

Admin
16/05/2025 01:14
Cirebon

Pemkot Cirebon Fokuskan Tiga Strategi Utama dalam Mitigasi Bencana

Admin
15/05/2025 16:34

Populer

  • Kuwu Desa Bobos Akan Somasi Oknum Wartawan Media Online Terkait Berita Sepihak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muktamar ke-15 dan 108 Tahun PUI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inilah Daftar Nama 176 Kuwu Baru se-Kabupaten Cirebon

    205 shares
    Share 205 Tweet 0
  • Formasi,  Kegelisahan dan Harapan Pejabat Fungsional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!