CIREBON, fajarsatu.- Cuaca ekstrim membuat ratusan personel TNI AL Cirebon siap siaga membantu pemerintah dalam mengatasi bencana, termasuk meningkatkan patroli di perairan Pantura Jawa Barat.
Komandan Pangkalan TNI AL Cirebon, Letkol Laut (P) Agung Nugroho mengatakan, dalam meningkatkan pengawasan di laut Pantura, pihaknya sudah menyiagakan personel di sejumlah titik.
“Untuk siaga bencana atau laka laut kita siapkan kapal patroli masing-masing lima personil dengan perahu karet lengkap dengan motor tempelnya. Kita juga koordinasi dengan instansi lain seperti Polairud, BMKG dan KSOP,” kata dia usai mengikuti apel Gelar Pasukan Satgas Bencana Alam Mako Pangkalan TNI AL Cirebon, Rabu (8/1/2020).
Dia menyebutkan, dari data yang didapat, cuaca ekstrim yang terjadi di perairan Pantura Jawa Barat rentang waktunya sejak Desember sampai Februari. Tinggi gelombang rata-rata di perairan Pantura Jawa Barat diatas 1,5 meter sampai 2 meter.
Angin kencang ditambah awan yang menghitam di perairan Cirebon menyebabkan ombak menjadi besar mulai pukul 12.00 WIB siang hingga malam hari. Namun, jika kecepatan angin hingga diatas 10 nautical mile maka gelombang laut bisa mencapai 2 meter.
“Kondisi tersebut lebih bahaya khususnya kepada nelayan Cirebon yang notabene pakai kapal tradisional yang panjang kapalnya 10 sampai 15 meter,” kata dia.
Dia mengimbau agar pengguna jasa laut seperti nelayan maupun kapal wisata agar berhati-hati. Jika tidak ada kondisi yang sangat penting maka disarankan agar tidak melaut.
Agung meminta nelayan maupun pengguna jasa laut lainnya agar selalu memantau informasi terkait cuaca dari BMKG. Dia juga akan berkoordinasi dengan KSOP dan Polairud terkait penyebaran informasi perubahan cuaca ekstrim di laut. (FS-7)