INDRAMAYU, fajarsatu.- PT Lintas Marga Sedaya (LMS) yang kini memiliki branding name ASTRA Infra Toll Road Cikopo-Palimanan (ASTRA Tol Cipali) berkoordinasi dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bina Marga, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Perhubungan, Pemerintah Kabupaten Indramayu, Perum Perhutani, Kepolisian dan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) serta instansi lainnya dalam rangka penanganan banjir di ruas Tol Cipali beberapa waktu lalu.
Hasil koordinasi bersama menyepakati untuk diadakan program yang dilakukan masing-masing pihak dan bersinergi. Pihak BBWS akan melakukan kajian kapasitas sungai dan pola aliran di sekitar Sungai Cilalanang dan 13 sungai lainnyayang berpotensi banjir.
Menindaklanjuti hasil kesepaktan bersama dalam penanganan banjir, Pemerintah Kabupaten Indramayu beserta Perum Perhutani dan Kepolisian Kabupaten Indramayu melakukan program penanaman pohon pada lokasi kiri kanan Ruas Tol Cipali yang berada pada wilayah pengelolaan hutan Perum Perhutani KPH Indramayu dimulai dari KM 122 hingga KM 142 sepanjang 20 km dengan luas 40 haktare.
Tidak hanya di sekitar wilayah ruas Tol Cipali, secara bertahap penanaman reboisasi juga dilakukan dari hulu sampai hilir Sungai Cilalanang sebagai antisipasi penyerapan curah hujan sehingga tidak terjadi genangan air kembali diruas TolCipali, Jumat (10/1/2020).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Perwakilan Kabupaten Indramayu, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan, Drs Jajang Sudrajat, Wakil Kepala Divisi Bidang Sumber Daya Hutan & Kelola Sosial Amas Wijaya S.Hut, MM, Kapolres Indramayu AKBP Suhermanto yang diwakili Wakapolres Indramayu Kompol Nanang Suhendar, General Manager Operasi PT Lintas Marga Sedaya Suyitno, serta aktivis Pecinta Lingkungan Desa Cikawung dan Sakawanabakti.
Melalui simbolisasi penanaman yang terdiri dari pohon pelindung Trembesi, Mahoni dan pohon buah yang terdiri dari pohon mangga, nangka, sukun, sirsak.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya ASTRA Tol Cipali bersama dengan Perum Perhutani Indramayu serta instansi terkait dalam meningkatkan penyerapan debu dan polusi udara serta membangun kembali ekosistem alam dan tentunya sebagai upaya pencegahan longsor dan banjir di sekitar ruas Tol Cipali.
“Penghijauan yang dilaksanakan sepanjang 20 km mulai dari KM 122 hingga KM 142 dilakukan secara bertahap ini merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan oleh para pihak instansi di Kabupaten Indramayu dalam rangka penanganan banjir yang terjadi di ruas Tol Cipali. Diharapkan dengan ditanamnya pohon pelindung trembesi dan mahoni merupakan tumbuhan yang memiliki daya serap CO2 yang baik mampu mengembalikan fungsi dari lahan tersebut salah satunya penyerapan debu saat musim kemarau dan air dikala musim penghujan,” jelas Suyitno.
Ia juga menambahkan, ASTRA Tol Cipali telah melakukan beberapa upaya penanggulangan banjir melalui pengangkatan sedimentasi yang berada pada Sungai Cilalanang.
Diiharapkan dengan cara ini sungai dapat menampung debit air dari intensitas curah hujan yang tinggi sehingga tidak terjadi luapan air kembali ke ruas jalan TolCipali. Selain itu juga ASTRA Tol Cipali sudah melakukan pemasangan CCTV untuk memonitor wilayah tersebut sehingga dapat segera diambil tindakan antisipatif.
Saat ini juga sedang dilakukan pembuatan tanggul sepanjang 200 meter pada daerah posisi paling rendah dan secara berkala ASTRA Tol Cipali juga melakukan pembersihan dan perawatan drainase. (FS-7)