CIREBON, fajarsatu.- Tahun ini, Pemda Kota Cirebon mendapat 24 titik bantuan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dari pemerintah pusat.
Sebenarnya Kota Cirebon bisa mendapatkan lebih banyak lagi bantuan IPAL Program Sanimas IsDB, namun karena terkendala lahan maka baru terealisasi 24 titik pembangunan IPAL.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Cirebon, Hj. Eti Herawati saat meresmikan bangunan IPAL program Sanimas IsDB tahun anggaran 2019 di 10 RW yang ada di Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Kamis (16/1/2020).
“Kita terkendala kesiapan lahan, namun kita tetap akan mengajukan bantuan tersebut tahun ini karena bantuan IPAL tersebut sangat penting untuk membuat lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat, terlebih IPAL yang ada saat ini bisa menjaga kesehatan lingkungan di sekitar warga” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Eti meminta kepada masyarakat untuk bisa menjaga bantuan yang sudah diberikan dari pemerintah, terlebih bantuan yang telah diberikan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Bangunan bantuan dari pemerintah pusat ini harus bisa dijaga dengan baik sehingga bisa terus dimanfaatkan oleh warga,” pinta Eti.
Sementara itu, penanggung jawab Sanimas IsDB, Udin Chaerudin menjelaskan, satu titik IPAL bisa digunakan untuk 50 rumah keluarga.
“Tapi kenyataannya disini digunakan untuk 69 rumah tangga, sebenarnya melebihi dari target yang kita inginkan,” ungkap Udin. Dari 24 titik yang dibangun anggaran yang disediakan sekitar Rp 10 miliar untuk pembangunan IPAL tersebut.
Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) merupakan solusi dalam penyediaan sarana dan prasarana sanitasi air limbah permukiman, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di lingkungan padat penduduk dan rawan sanitasi.
Bekerjasama dengan Islamic Development Bank (IsDB), Pemerintah Indonesia melalui Kementrian PUPR melalui Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya mengembangkan program Sanitasi Berbasi Masyarakat dengan nama Sanimas IsDB.
Pada 2019, program Sanimas IsDB memiliki target untuk membangun hingga 1.800 titik lokasi di 13 provinsi terpilih. Harapannya, Sanimas IsDB dapat menciptakan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat secara berkelanjutan, baik secara individu maupun kelompok.
Melalui program ini, nantinya limbah yang berasal dari sejumlah rumah tangga disalurkan ke IPAL yang telah dibuatkan. Setelah layak buang, baru limbah tersebut akan dikeluarkan dari IPAL tersebut. (FS-7)