CIREBON, fajarsatu.- Wakil Wali Kota Cirebon, Hj. Eti Herawati menghadiri Sosialisasi Preparation Of Cimanuk-Cisanggarung River Basin Flood Management Project in West Javas Province and Central Java Province di salah satu hotel di Cirebon, Senin (21/1/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Eti mengatakan, upaya penanggulangan banjir telah dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon. Upaya penanggulangan banjir juga perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat.
“Sebelum dimulainya musim penghujan, kita sebenarnya sudah melakukan sejumlah langkah penanggulangan bencana banjir,” ungkap Eti.
Diantaranya normalisasi sungai Cikalong yang sudah dilakukan 3 bulan sebelum mulainya musim penghujan. Selain itu, MoU dengan Kabupaten Cirebon untuk normalisasi Sungai Kedungpane juga telah dilakukan.
“Karena sungai itu ada di daerah perbatasan kota dan Kabupaten Cirebon,” ungkap Eti. Kesepakatan itu berisi penataan dan normalisasi sungai Kedungpane antara pemerintah Kota dan Kabupaten Cirebon.
Namun, lanjut Eti, banyak faktor yang menyebabkan saat ini masih terjadi banjir di Kota Cirebon, salah satunya banyaknya bangunan yang berdiri di sepanjang sempadan sungai.
Padahal, kata dia, daerah sempadan seharusnya merupakan daerah yang bebas dan tidak boleh didirikan rumah-rumah, seperti di Sungai Kedungpane saja ada 1400 bangunan di sempadan, yang terdiri dari 400 rumah di Kota Cirebon dan 1.000 rumah di wilayah Kabupaten Cirebon.
Eti juga menyambut baik adanya proyek preparation Sungai Cimanuk-Cisanggarung yang dananya bersumber dari Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp 30 miliar.
“Alhamdulillah dan kami siap untuk memberikan datanya, karena permasalahan banjir yang terjadi setiap tahun ini bukan saja permasalahan pemerintah daerah, namun juga pemerintah pusat dan provinsi juga seluruh masyarakat,” ungkap Eti.
Sementara itu Direktorat Sungai dan Pantai, Kementerian PUPR, Ir. Jarot Widyoko menjelaskan, salah satu konsentrasi pemerintah pusat yaitu mengendalikan banjir.
“Setiap hari selama musim penghujan kita disuguhkan berita banjir. Kita memang tidak bisa menuntaskan permasalahan banjir, namun bisa mengendalikannya,” ungkap Jarot.
Karena itu, setiap daerah termasuk Kota Cirebon diminta untuk mengeluarkan semua permasalahan terkait dengan sungai yang ada di wilayah mereka. khususnya yang alirannya berasal dari Sungai Cimanuk-Cisanggarung. Sehingga bisa diketahui penyakitnya ada dimana dan segera dilakukan penanggulangannya. (FS-7)