Senin, 18 Agustus 2025
  • Login
fajarsatu.com
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
fajarsatu.com
No Result
View All Result

Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon Gelar Festival Njujug Tajug

Admin
02/02/2020 22:54
in Cirebon
0
Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon Gelar Festival Njujug Tajug
Share on FacebookShare on Twitter

Work online and earn real money

SUMBER, fajarsatu.- Suasana halaman Balai Desa Kedungsana, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon tidak seperti biasanya. Suasanya lebih ramai, dan berdiri sebuah panggung besar untuk pementasan.

Di desa tersebut memang sedang diselenggarakan Festival Njujug Tajug yang dilaksanakan Lembaga Seni Budaya Muslin Indonesia (Lesbumi) PCNU Kabupaten Cirebon, Minggu (2/2/2020).

Kegiatan festival kesenian ini memang menyasar tajug (musala atau masjid) di sejumlah desa di Kabupaten Cirebon. Sejumlah kesenian lokal khas Cirebon, mendapatkan tempat yang istimewa dalam kegiatan tersebut. Salah satunya, yaitu gong renteng.

Bacajuga

Kominfo Jalin Kerjasama Peningkatan Literasi Digital dengan PCNU Kabupaten Cirebon

Milad NU ke-94 Dimeriahkan Pagelaran Seni Hampir Punah

Warga Bojong Kulon Antusias Meriahkan Acara Njujug Tajug Lesbumi Cirebon

Gong Renteng merupakan salah satu kesenian yang dimiliki Desa Kedungsanga. Gong renteng terdiri dari sejumlah gong fengan ukuran besar dan kecil, dan dimainkan secara bersamaan dengan cara direnteng (dijajarkan).

Kuwu Desa Kedungsana, Sudianto mengatakan, kesenian gong renteng, merupakan warisan dari leluhur di desanya sejak tahun 1500 masehi. Gong renteng yang berasal dari daerahnya, disebut Gong Renteng Ki Muntili.

Gong ini menurutnya, bukan hanya sebagai karya seni, tapi juga bisa dijadikan sebagai pemersatu masyarakat.

“Karena akhirnya banyak warga yang saling kenal dan bersilaturahmi, setelah belajar gong ini,” ujar Sudianto.

Pada tahun 2012 saat dirinya baru menjabat sebagai Kuwu Kedungsana, Sudianto mulai mengajak warganya untuk berlatih gong renteng. Terrnyata antusiasme masyarakat cukup bagus.  Saat ini, terdapat sekitar 50 orang yang bergabung di Sanggar Gong Renteng Ki Muntili. Mereka terdiri dari siswa SD, SMP, SMA dan Karangtaruna.

Sudianto menuturkan, pihaknya juga tidak menarik biaya, bagi siapa saja yang mau bergabunh dan berlatih memainkan gong renteng. Setiap minggunya, mereka menggelar tiga kali latihan.

“Latihannya malam rabu, malam sabtu dan minggu pagi. Semuanya gratis,” kata Sudianto.

Untuk menjaga kondisi Gong Renteng Ki Muntili yang bersejarah, Sudianto akhirnya membuat replika gong tersebut, untuk dijadikan alat berlatih. Sedangkan, Gong Renteng Ki Muntili, disimpan di museum desa yang berada di Kantor Desa Kedungsana daan hanya dikeluarkan ketika acara muludan (maulid nabi).

“Kalau muludan, gongnya dicuci, kemudian dimainkan,” kata Sudianto.

Saat awal melakukan pelatihan, pihaknya harus mengundang pelatih dari Keraton Kasepuhan. Karena saat itu, belum ada yang bisa melatih gong renteng. Namun saat ini, pelatih gong renteng sudah berasal dari warga lokal. Bahkan, pengurus karang taruna yang menjadi pelatih gong renteng ini.

Sedangkan untuk sanggarnya, pihak desa harus merelakan kantornya untuk berbagi ruangan. Sudianto beralasan, keterbatasan lahan, membuat pemdes akhirnya mendirikan sanggar di kantor desa.

Sudianto juga mengungkapan, adanya sanggar gong renteng ini, bisa meminimalisir hal-hal negatif yang kerap dilakukan oleh remaja dan pemuda. Selain itu, karena seringnya berkegiatan bersama di sanggar, silaturahmi antar warga menjadi lebih terjalin dan bersatu.

“Karena saling kenal, perselisihan juga jarang terjadi,” kata Sudianto.

Untuk saat ini, ada tiga kelompok gong renteng yang masuk dalam naungan sanggar gong renteng Ki Muntili ini, yaitu kelompok tingkat SD, SMP-SMA dan Karangtaruna.

Pemerintah desa juga, memanfaatkan dana desa untuk melestarikan gong renteng ini. Menurut Sudianto, selain untuk perbaikan alat, anggaran dari dana desa juga, digunakan untuk membayar pelatih dan kebutuhan lainnya.

“Saat ini, pengembangan gong renteng ini juga, didukung dengan dana desa,” kata Sudianto.

Sekretaris Lesbumi PCNU Kab Cirebon Agung Firmansyah mengatakan, kegiatan Njujug Tajug, memang bertujuan untuk memberikan ruang, kepada seni budaya lokal yang hampir punah.

“Salah satunya adalah gong renteng ini,” kata Agung.

Dalam kegiatan festival seni yang berpusat disejumlah Tajug (masjid/musala) ini, kesenian dan budaya lokal diberikan tempat yang istimewa.

Menurutnya, ruang dalam Njujug Tajug ini, harus dimanfaatkan oleh pelaku seni dan budaua lokal, untuk bisa mengenalkan kepada masyarakat.

“Sehingga masyarakat faham dan turut melestarikan,” katanya.

Agung juga membenarkan, bahwa efek positif dari melestarika seni dan budaya lokal sangat banyak. Salah satunya, yaitu bisa menyatukan warga.

Hal tersebut bisa dilihat, saat pementasan kesenian berlangsung. Menurut Agung, masyarakat dari berbagai golongan bercampur baur tanpa ada batas strata sosial didalamnya. (FS-5)

Tags: Festival Njujug TajugLesbumiPCNU Kabupaten Cirebon

Related Post

Berkunjung ke Kantor BBWS Cimancis, DPRD dan Walikota Bawa Misi Atasi Banjir
Cirebon

Komisi III DPRD Dorong Pemda Cari Solusi atas Penonaktifan Belasan Ribu PBI JKN

Admin
17/08/2025 21:26
Masa Jabatan Pj Bupati Kabupaten Majalengka Diperpanjang
Cirebon

Rapat Paripurna, DPRD Kota Cirebon Setujui Raperda RPJMD 2025–2029

Admin
17/08/2025 21:16
Cirebon

DPRD Kota Cirebon Serap Pesan Pidato Presiden: Prioritaskan Kepentingan Rakyat

Admin
17/08/2025 21:05
Mudik Murah Dengan Kereta Api Cakrabuana dan Gunung Jati
Cirebon

Libur Panjang Hari Kemerdekaan RI, KAI Daop 3 Cirebon Sediakan Tiket Tambahan KA Gunungjati dan Cakrabuana

Admin
15/08/2025 12:37
Tiket KA Gunung Jati dan Cakrabuana Untuk Arus Balik Lebaran Masih Tersedia
Cirebon

KAI Daop 3 Cirebon Konsisten Tingkatkan Keselamatan Perjalanan KA Lewat Cek Lintas Jalan Kaki

Admin
14/08/2025 09:41
Cirebon

Lapas Narkotika Cirebon Raih Penghargaan KPPN Award sebagai Satker dengan Kinerja Anggaran Terbaik Semester I

Admin
13/08/2025 21:26
Cirebon

OJK Rayakan 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia

Admin
12/08/2025 18:28
KAI Daop 3 Cirebon Peringati Hari Bumi Sedunia Dukung Keberlanjutan Lingkungan
Cirebon

Sambut HUT RI, KAI Daop 3 Cirebon Hadirkan Promo Merdeka, Diskon Tiket Kereta 20%

Admin
12/08/2025 15:59

Populer

  • Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KAI Daop 3 Cirebon Konsisten Tingkatkan Keselamatan Perjalanan KA Lewat Cek Lintas Jalan Kaki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI, KAI Daop 3 Cirebon Hadirkan Promo Merdeka, Diskon Tiket Kereta 20%

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OJK Gelar Upacara Peringatan Kemerdekaan RI ke-80

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LikE IT – Mengajak Peserta Ptamuka untuk Mandiri Secara Finansial – Menuju Indonesia Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website