CIREBON, fajarsatu.- Wali Kota Cirebon, H. Nashrudin Azis melantik puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menempati jabatan administrasi (eselon III) dan jabatan pengawas (eselon IV) di Balikota, Jumat (7/2/2020).
Dalam pelantikan tersebut, Azis menegaskan, pentingnya bagi pejabat yang dilantik untuk mengucapkan sumpah jabatan, sebab jika tidak mengucapkan maka menimbulkan banyak spekulasi terkait niatnya menduduki jabatan baru.
“Dengan mengucapkan sumpah jabatan, minimal kami bisa melihat sudah ada niat baik, maka yang tidak ikut mengucapkan, istighfarlah segera,” katanya.
Azis mengatakan, tujuan dari promosi, rotasi dan mutasi pejabat adalah untuk peningkatan kinerja pemerintahan secara umum, dan itu merupakan hal rutin yang harus dijalani seluruh ASN di Indonesia.
“Jabatan pada hakikatnya merupakan karunia Allah SWT, sebab kita semua tidak pernah tahu garis takdir kita sendiri,” katanya.
Dalam proses promosi, rotasi dan mutasi, tutur Azis selalu menimbulkan respon yang berbeda, ada yang bahagia ada juga yang tidak, maka dari itu pihaknya berpesan agar yang kecewa dengan hasil keputusan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) agar tidak melakukan perlawanan.
“Sebab jika terus melakukan perlawanan, maka karirnya akan terus tenggelam, saran kami lebih baik perbaiki kinerja,” tuturnya.
Azis mengaku kerap kali mengalami dilemma ketika menghadapi proses promosi, rotasi dan mutasi pejabat, sebab tidak bisa begitu saja menempatkan ASN pada jabatan tertentu.
“Ketika mengusulkan nama-nama tertentu, BKPPD punya rekam jejak seluruh ASN dan itu yang jadi pertimbangan utama,” ujarnya.
Azis menambahkan porsi penempatan pejabat selama dirinya menjabat tetap mengedepankan asas profesionalisme, dan sedikit lainnya memandang kearifan lokal ketika dihadapkan pada pilihan yang rumit, misalkan ada dua kandidat dengan kapasitas sama di sebuah jabatan tertentu.
“Kami menerapkan 90 persen asal profesionalisme, 10 persen sisanya kearifan lokal untuk menyikapi pilihan yang rumit,” tambahnya. (FS-7)