CIREBON, fajarsatu.- Hujan deras mengguyur sejak pukul 11.00 hingga pukul 14.30 WIB menyebabkan halaman Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon terendam banjir hingga selutut kaki orang dewasa, Rabu (4/3/2020).
Pemilik motor dan dan mobil hanya bisa pasrah saat melihat kendaraan mereka terendam air hingga menutupi ban. Beberapa pemilik motor ada yang nekad memindahkan motor ke tempat lebih tinggi dengan resiko basah kuyup terkena air hujan.
“Saya kuatir mesinnya mogok akibat terendam banjir,” kata seorang pemilik motor sambil mendorong kendaraannya.
Genangan air tersebut tidak hanya menggenangi halaman kantor tetapi juga menggenangi taman yang berada di bagian dalam bangunan. Ruang terbuka hijau (RTH) Disnaker itu mendadak jadi kolam.
Menurut salah seorang pegawai Disnaker, luapan air di halaman depan itu tidak sempat masuk kantor karena teras kantor cukup tinggi sehingga dapat menghalau air masuk. ”Alhamdulillah belum sempat masuk kantor,” katanya.
Menanggapi hal tesebut, Kadisnaker Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya hanya bisa tersenyum. “Sudah biasa setiap turun hujan besar seperti itu,” kata Agus di ruang kerjanya.
Kejadian banjir di halaman kantor Disnaker ini sudah lama terjadi, bahkan bertahun-tahun, Sebab, lanjutnya, penyebab banjir ini karena letak halaman lebih rendah dari jalan ditambah ada saluran air sehingga jika hujan besar dan lama maka halaman kantor pasti terendam.
“Siklus saja jika hujan besar dan lama maka halaman kantor pasti terendam banjir. Bersyukurnya banjir tersebut tidak sampai masuk kantor karena bangunan kantor lebih tinggi,” ujarnya.
Ditanya soal solusi agar kejadian banjir tidak terus terulang, Agus mengungkapkan, pihaknya sudah merancang dan mengusulkan kepada pemerintah daerah dengan konsep tidak hanya mengatasi banjir, tetapi ada nilai tambah untuk ruang terbuka.
“Kita tengah merancang perbaikan tidak hanya mengatasi banjir tetapi menjadi ruang terbuka di Kota Cirebon. Halaman ini akan bisa dinikmati oleh semua orang, layaknya sebuah taman trotoar sehingga trotoar dan halaman ini menjadi satu kesatuan,” ungkapnya.
Kemudian, sambungnya, sungai yang melintas di depan kantor akan dibuat seperti kolam mengalir sehingga tampak asri.
“Makanya pembangunan ini tidak parsial dibangun hanya sebatas mengatasi banjir tetapi mempunyai daya tarik tersendiri, sebab di Kota Cirebon belum ada trotoar yabg representatif,” ucapnya.
Terkait anggaran yang dibutuhkan, pihaknya masih berhitung karena desain ini memakai jasa konsultan perencanaan. “Jadi semuanya bukan cuma gambar tapi detail anggarannya juga diperhitungkan,” tambah Agus.
Ia berharap, pengajuan rencana tersebut bisa secepatnya direalisasikan minimal di perubahan anggaran karena pengajuan tersebut sudah dibicarakan dengan Wali Kota Ciebon. (FS-2)