CIREBON, fajarsatu.- Sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid- 19, Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Cirebon menggelar rapat koordinasi bersama pihak rumah sakit guna membahas kesiapan di tengah meningkatnya status Cirebon dilihat dari pertumbuhan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Edy Sugiarto mengatakan, rujukan bagi PDP sesuai kesepakatan menggunakan metode Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (Sisrute) agar tidak saling memberatkan bagi setiap rumah sakit, sehingga tidak lagi membebankan bagi RSD Gunung Jati dalam arti seluruh rumah sakit siap menjadi rujukan mengingat ruang isolasi terbatas.
“Baik rumah sakit milik pemerintah dan swasta harus bisa menambah kapasitas dan kemampuan ruang isolasi,” kata Edy saat ditemui selepas rapat di ruang Adipura Balaikota Cirebon, Kamis (19/3/2020).
Dalam kesempatan itu telah disepakati sejumlah rumah sakit menambah ruang isolasi seperti apa yang dilakukan RS Ciremai 6 ruangan, RSD Gunung Jati 30 ruangan, RSUD Arjawinangun 12 ruangan dan RSUD waled 12 ruangan.
“Kemungkinan terburuk Gedung Pusdiklatpri akan digunakan sebagai ruangan isolasi darurat,” jelasnya.
Melihat percepatan peningkatan eskalasi jumlah masyarakat yang dikhawatirkan terinfeksi covid-19, pihaknya akan merekrut tenaga baru lapangan sebagai langkah anisipatif kondisi darurat. Pasalnya saat ini jumlah masyarakat yang memeriksakan kesehatannya di puskesmas meningkat mencapai 70 persen.
“Per hari ini aja puskesmas dalam sehari bisa menerima 90-360 orang , hal itu terjadi karena banyak masyarakat yang khawatir dengan virus ini,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Enny Suhaeni menuturkan jika saat ini RSUD Waled menerima tiga orang PDP dan belum mengetahui hasil pemeriksaan dari ketiga orang tesebut.
“Dua dari tiga orang dalam pengawasan itu baru pulang dari bali dan satu kelompok dari dua PDP ini masuk dalam pemantauan sebanyak 41 orang. Dua orang yang baru pulang dari Bali merasakan panas, batuk dan pilek,” ujarnya.
Dari tiga orang yang PDP tersebut satu pasien susah dilakukan swab dan telah dikirimkan ke Litbangkes Kemenkes.
“Dari jumlah11 orang yang PDP sudah pulang tiga orang dan satu orang meninggal. Meninggalnya itu bukan disebabkan oleh corona karena terdapat kekebalan tubuh yang turun ditambah gagal ginjal terus satu orang yang positif kondisinya semakin membaik,” tuturnya.
Jumlah ODP dalam catatanya terdapat 122 orang yang saat ini sedang dikarantina serta diwajibkan untuk tinggal dirumah agar tidak kontak secara langsung dengan masyarakat lainnya. Dari total jumlah tersebut, diantaranya 41 orang sudah dilakukan pengambilan swab karena kontak langsung dengan pasien yang positif.
“Pasien yang dalam pengawasan tercatat sebanyak 11 orang,” ucapnya.
Atas dasar perintah Bupati Cirebon, lanjut dia, sejumlah rumah sakit di wilayah Kabupaten Cirebon seperti rumah sakit UMC menambah ruang isolasi menjadi 10 ruangan, RSUD Waled 15 ruangan, RSUD Arjawinangun 12 ruangan serta RSUP paru sebanyak empat ruangan.
“Penambahan ruang isolasi disiapkan sebagai langkah antisipasi kita dari hal-hal yang tidak terduga,” tutupnya. (dave)