SUMBER, fajarsatu.- Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Anton Maulana menyikapi terkait rusaknya Jalan Celangcang-Pangkalan yang sudah mulai mengalami kerusakan, padahal baru selesai pengerjaan hingga sekarang kurang dari satu tahun.
Menanggapi hal tersebut, politisi Golkar ini meminta kepada dinas terkait untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap pemborong yang melaksanakan pekerjaan pembangunan di Kabupaten Cirebon.
Jangan sampai, lanjutnya, kualitas yang dihasilkan dari pembangunan tersebut justru merugikan masyarakat Kabupaten Cirebon itu sendiri.
“Melihat kondisi itu (jalan rusak) saya sangat miris sekali, terlebih sekarang kondisinya musim penghujan pasti banyak jalan yang mengalami kerusakan, baik kategori sedang maupun berat,” ujar Anton saat ditemui fajarsatu.com, Selasa (17/3/2020)
Dikatakan Anton, pengawasan yang maksimal dari dinas terkait dilaksanakan dalam rangka menjaga kualitas bangunan agar kedepan para pemborong yang mengerjakan pembangunan tidak asal-asalan sehingga kualitas bangunannya bisa terjamin dan bertahan lama.
“Kalau bicara standar tentu kami meminta standar yang kuat dan lama, dan kalau dirasa tidak memenuhi standar, pihak dinas harus berani menegur kontraktor, kalau kontraktor tidak ditegur yah pasti mengerjakan nya asal-asalan,” katanya.
Jika setelah dievaluasi masih ada saja kerusakan, menurut Anton, pihak dinas terkait harus berani mengambil keputusan untuk tidak menggunakan pemborong itu lagi. Dirinya masih meyakini masih ada kontrator yang mempunyai niatan yang baik dalam membangun Kabupaten Cirebon.
“Kalau hasil pekerjaannya jelek terus masih dipakai, ini jelas ada apa-apanya. Dinas harus berani memberi kartu merah kepada kontraktor yang tidak memperhatikan kualitas pekerjaan,” tambahnya. (dkn)