KEJAKSAN, fajarsatu – Masuk zona biru, Kota Cirebon siap untuk melakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). TNI dan Polri disiagakan untuk menerapkan dan menyosialisasikan AKB.
Wakil Wali Kota Cirebon, Hj. Eti Herawati usai melakukan video conference dengan Gubernur Jawa Barat yang membahas Evaluasi PSBB se wilayah Jabar di Command Center Kota Cirebon, Jumat (29/5/2020).
“Ahamdulillah Kota Cirebon sudah masuk zona biru,” ungkap Eti. Untuk itu, sekalipun tetap melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap ketiga, namun Kota Cirebon siap untuk melakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
“Besok kita rapatkan barisan dengan seluruh dinas,” ungkap Eti. Setiap dinas akan menyosialisasikan AKB di bidangnya masing-masing.
Sekalipun siap untuk menerapkan AKB, Eti tetap meminta kepada masyarakat untuk melaksanakan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Seperti tidak berkerumun, jaga jarak dan tetap memakai masker.
Nanti malam, lanjut Eti, Wali Kota Cirebon juga akan melakukan pertemuan dengan kepala daerah yang ada di wilayah Ciayumajakuning. Khususnya untuk membahas PSBB tahap ketiga dengan penerapan AKB di wilayah masing-masing.
Sementara itu Kapolres Cirebon Kota, AKBP Syamsul Huda, menjelaskan jika TNI dan Polri sejak awal bekerja bersama dengan pemerintahan. Termasuk dalam penerapan AKB, akan ada penguatan tertentu untuk mendisiplinkan masyarakat.
“Contohnya di tempat keramaian, selama ini mall tumpuannya pada security untuk mendisiplinkan masyarakat,” ungkap Syamsul. Dengan adanya AKB ini maka akan ada penguatan TNI dan Polri yang hadir di tempat tersebut. “Kegiatan yang dilakukan pemerintahan akan didampingi oleh TNI dan Polri untuk memastikan masyarakat disiplin dengan adaptasi yang baru,” ungkap Syamsul.
Dijelaskan Syamsul, tiga pilar yaitu pemerintahan, TNI dan Polri juga akan menyosialisasikan kebiasaan baru yang harus kita terima hari ini. Seperti kebiasaan rajin mencuci tangan, menggunakan masker, jaga jarak dan perilaku hidup sehat.
“Untuk itu istilah AKB ini digunakan, bukan new normal life,” ungkap Syamsul. Karena jika istilah new normal life yang digunakan maka dikhawatirkan masyarakat yang tidak mengerti akan kembali ke zaman seperti belum ada Corona-19. Mengenai kekuatan yang diterjunkan, Syamsul menjelaskan mereka akan menerjukan sepertiga dari 890 kekuatan yang ada di Polres Cirebon Kota. (irgun)