LEMAHWUNGKUK, fajarsatu – Kondisi Keraton Kasepuhan dalam keadaan kondusif dan tenang. Keterangan tersebut disampaikannya Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, SE ,melalui pesan whatsapp (WA), Minggu (28/6/22020).
Diungkapkannya, mereka yang mencoba merebut tahta Sultan Kasepuhan terdiri dari empat orang yang membuat ulah dan iseng berlebihan di dalam keraton.
“Pengennya jadi sultan padahal anaknya, bapaknya orang biasa, bukan turunan, dan apalagi sultan, dia tidak punya gelar,” kata Sultan Arief dalam chat WA-nya.
Lanjutnya, kalau sultan, pasti bapaknya sultan, itu tradisi di Keraton Kasepuhan Cirebon. “Bikin malu keluarga dan Kota Cirebon,” tulisnya.
Dikatakan Sultan Arief, mereka sudah melanggar adat, tradisi dan hokum. Masuk tanpa izin, menyebarkan berita bohong, membuat kegaduhan, mencemarkan nama baik, ancaman pembunuhan dan lain sbagainya.
“Saya sendiri sedang di Bandung, sedang cek up kesehatan,” katanya.
Sultan menambahkan, kepada para wargi, abdi dalem, Raja/Sultan se-Nusantara, pemda dan masyarakat, dirinya memohon doanya agar peristiwa yang memalukan ini bisa diselesaikan sebaik-baiknya.
“Mari kita semangat untuk menjalankan adat tradisi dan memelihara keraton dan pusaka sebaikbaiknya. Jangan dicontoh orang yg ujug-ujug tidak pernah peduli keraton sekarang merasa memiliki. Allah selalu melindungi hambanya yg berbuat baik. Aamiin,” tulisnya mengakhiri chat WA
Sementara, percobaan perebutan tahta sultan Keraton Kasepuhan membuat keprihatinan Keluarga Besar Silaturahmi Nasional (Silatnas) Raja Sultan Nusantara Indonesia.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Silatnas Raja Sultan Nusantara Indonesia, Raja Samu Samu VI De Laatse Van Koning Stamboom dalam keterangannya menyampaikan turut prihatin atas terjadinya percobaan pengalihan penguasaan Keraton Kasepuhan, Cirebon, yang terjadi pada Sabtu (27/6/2020).
“Beritanya direkam video oleh yang mengaku Keturunan (Zuriat) Sultan Kasepuhan XI, dan disebar luaskan melalui media sosial dan jaringan pribadi, yang juga diterima oleh Raja Samu Samu VI, pada ini hari Minggu, 28 Juni 2020, pukul.10.48.WIB,” ungkap Raja Samu Samu VI, Minggu (28/6/2020).
Ia berharap, masalah yang terjadi di Keraton Kasepuhan Cirebon, dapat diselesaikan secara baik dan kekeluargaan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan tentunya semua pihak baik masyarakat dan pemerintah, termasuk TNI-POLRI dapat menempatkan diri dan tidak ikut campur dalam masalah internal Keluarga Besar Keraton Kasepuhan Cirebon.
“Semoga Allah SWT, Tuhan YME senantiasa memberikan kesehatan dan lindunganNya serta memberi rahmat dan kebaikan bagi kita semua, Aamiin YRA,” pungkasnya. (irgun)