KESAMBI, fajarsatu – Beredarnya pengumuman dari Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Giri Nata Kota Cirebon tentang gangguan pelayanan air bersih yang beredar di media sosial (medsos) membuat resah warga Kota Cirebon.
Pasalnya, pada 17 Juli hingga 18 Juli 2020 PDAM akan menghentikan aliran air bersih mulai pukul 17.00 sampai 05.00 WIB. Selanjutanya selama 14 hari mulai 18 Juli-1 Agustus 2020, PDAM akan melakukan normalisasi.
Pengumuman itu kontan membuat warga resah, sementara di medsos membuat pengumuman tersebut menjadi viral dengan berbagai komentar para nitizen. Komentar negatif dan positif bermunculan di grup facebook, whatsapp, twitter dan sejumlah medsos lainnya.
Pengumuman bernomor 690/04-Perumda AM itu sendiri menyebutkan, sehubungan adanya dengan pekerjaan tapping pipa inlet dan outlet pada reservoir 9.000 m3 Plangon dan tapping di Jalan Kesambi Raya Kota Cirebon, bersama ini diumumkan kepada seluruh masyarakat pelanggan PDAM Tirta Giri Nata akan mengalami gangguan.
Wilayah yang mengalami gangguan tersebut meliputi seluruh wilayah pelayanan PDAM Tirta Giri Nata kecuali wilayah Penggung dan sekitarnya. PDAM mengimbau agar masyarakat melakukan persiapan menampung agar dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
Warga menilai, masa perbaikan tersebut selama 14 hari mereka tidak akan mendapat air PDAM sehingga sejak jauh-jauh hari warga mempersiapkan diri menjaga segala kemungkinan kekurangan ar bersih dengan membeli ember-ember besar untuk menampung air.
Pengumuman tersebut banyak dishare masyarakat ke medsos. Berbagai komentar pun bermunculan. Salah satu komentar di FB akun Nana Joe menyebutkan, “Kok bli pragat-pragat sih dedandan kuh….?? Alamat fitnes terpaksa….Siap2 Mushola banyue dikuras. Di akun lainnya mengatakan, “Yang ikhlas yaaa…nanti bln depan free kata bang PDAM”.
Menanggapi persoalan tersebut, Direktur Utama PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon, Sopyan Satari mengatakan, kelihatannya ada kesalahapahaman masyarakat dalam membaca pengumuman tentang Gangguan Pelayanan Air Bersih yang beredar di medsos.
“Sesungguhnya penyambungan pipa inlet dan outlet ke dalam reservoir itu bukan 14 hari tapi cuma 12 jam dimulai Jumat hingga Sabtu (17-18/7/2020) pukul 17.00-05.00 WIB. Setelah itu tersambung, air akan kami buka kembali,” jelas Sopyan di ruang kerjanya, Rabu (15/7/2020).
Tambahnya, setelah itu sambil airnya dibuka kembali pihaknya akan memblow off supaya udara yang terdapat dalam pipa bisa keluar karena terdorong aliran air dan ditelusuri hingga air itu sampai ke rumah pelanggan.
“Proses tersebut mudah-mudahan penyambungan pipa ke reservoir selesai pukul 05.00 WIB sehingga pada Sabtu pukul 06.00 paling telat pukul 07.00 WIB sudah sampai ke rumah pelanggan. Jadi gangguan penghentian aliran air bersih hanya semalam saja atau sekitar 12 jam,” papar pria yang akrab disapa Opan ini.
Masih kata Sopyan, di reservoir Plangon sendiri penutupan total akan dilakukan pada pukul 19.00 hingga 05.00 WIB. Ia berharap, proses bisa berjalan lebih cepat namun proses normalisasi akan berlangsung selama 14 hari.
“Yang dimaksud normalisasi itu masyarakat akan menerima aliran air seperti sediakala selama 14 hari di semua tempat. Tapi bukan berarti di tempat lainnya tidak normal, sebab normalisasi dimulai yang lokasinya berdekatan dengan aliran air dan akan mengalir ke tempat terjauh,” paparnya.
Ia mencontohkan, normalisasi air akan dimulai ke wilayah Kesambi, Harjamukti dan terakhir ke lokasi terjauh di Lemahwungkuk, termasuk di wilayah Pesisir Cangkol.
“Untuk normalisasi kembali ke sediakala perlu waktu sampai 14 hari. Kami berharap masyarakat bersabar sebab kami akan bekerja semaksimal mungkin sehingga sebelum 14 hari mudah-mudaham sudah selesai,” pungkasnya. (irgun)