KEJAKSAN, fajarsatu – Satpol PP Kota Cirebon mulai melalukan razia masker yang berlangsung di depan Balai Kota Cirebon, Senin (27 Juli 2020). Ratusan warga terjaring Operasi Penegakan Disiplin Penggunaan Masker.
Wakil Wali Kota Cirebon, Hj. Eti Herawati saat meninjau kegiatan tersebut mengaakan, penggunaan masker sesungguhnya untuk mencegah diri sendiri agar tidak tertular Covid-19. Ia mengaku prihatin, karena ternyata ketaatan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan sudah semakin longgar.
“Selama 1,5 jam disini, hampir 100 yang terjaring tidak menggunakan masker. Padahal, kesadaran menggunakan masker justru dilakukan agar diri kita tidak terpapar Covid-19. Untuk kesehatan diri kita sendiri, bukan untuk orang lain,” katanya.
Lanjutnya, Pemkot Cirebon selama ini sudah gencar melakukan sosialisasi penggunaan masker tapi kalau tidak didukung kesadaran masyarakat akan percuma, penyebaran virus Corona bisa semakin tinggi.
Di tempat yang sama, Sekda Kota Cirebon, H. Agus Mulyadi menjelaskan, pihaknya akan melakukan rapat mengenai peraturan Gubernur Jawa Barat yang akan menerapkan sanksi untuk warga yang tidak menggunakan masker.
“Tapi perlu diingat, denda ini bukan untuk menghukum masyarakat, namun justru untuk memberikan edukasi kepada mereka untuk senantiasa mematuhi protokol pencegahan penyebaran Covid-19,” tegas Agus.
Dijelaskan Agus, selama ini Satpol PP Kota Cirebon telah gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat semakin taat untuk menggunakan masker. Namun ternyata jumlah yang terazia tidak menggunakan masker jumlahnya tetap sama, bahkan ada kecenderungan meningkat.
Sementara itu, Kasatpol PP Kota Cirebon, Andi Armawan menjelaskan, semakin hari, kedisiplinan masyarakat untuk menggunakan masker cenderung berkurang.
“Kita pernah uji coba dua hari di titik yang sama melakukan razia masker. Pada hari pertama mereka mendapatkan 300 orang yang tidak menggunakan masker, sedangkan di hari kedua justru semakin tinggi yaitu 420 orang. Itu di titik yang sama dan di jam yang sama juga,” kata Andi.
Ke depannya, lanjutnya, razia dan sosiaisasi penggunaan masker tidak hanya akan dilakukan di daerah perkotaan saja, namun juga di daerah perbatasan. Ini dikarenakan daerah tetangga sudah terdapat kluster-kluster baru dan jumlah yang terpapar Covid-19 semakin banyak saja.
“Apalagi sebentar lagi Idul Adha, akan banyak pendatang yang masuk ke Kota Cirebon,” ungkap Andi.
Andi juga selalu meminta agar masyarakat lebih disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
“Pakai masker, lakukan pola hidup sehat, rajin mencuci tangan serta lakukan social distancing. Ini dikarenakan pandemi Covid-19 masih ada bahkan pergerakannya semakin dinamis, cenderung tinggi,” pungkas Andi. (irgun)