LEMAHWUNGKUK, fajarsatu – Innalillahi wa’innalillahi roji’un telah berpulang ke Rahmatullah Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat di RS Sentosa Bandung, sekira pukul 05.20, Rabu (22/7/2020). Almarhum wafat dalam usia 54 tahun dan direncanakan akan disemayamkan di Kompleks Pemakaman Gunung Jati, Cirebon.
Menurut Pangeran Raja Adipati Luqman Zulkaedin dari keluarga Keraton Kasepuhan, Sultan Arief wafat di RS Sentosa Bandung seitar pukul 05.20. Sehari sebelumnya, kondisi kesehatan Sultan anjlok dan masuk ke ruang perawatan intensif.
Luqman tidak menjelaskan sakit Sultan Arief. Namun setahun terakhir, Sultan Arief kerap pergi ke Bandung untuk berobat.
Saat ini jenazah dalam perjalanan dari Bandung menuju Keraton Kasepuhan Cirebon untuk dishalatkan dan akan dimakamkan di Pemakaman Astana Gunung Jati. “Insya Allah dikebumikan di Pemakaman Astana Gunung Jati,” kata Luqman.
Sementara belum didapat informasi penyebab meninggalnya Arief Natadingrat. Namun dalam beberapa hari ini Sultan Sepuh sedang di rawat di salah satu rumah sakit yang berada di Bandung.
Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat bertahta sejak 2010 lalu menggantikan Sultan Sepuh XIII PRA Maulana Pakuningrat.
Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat merupakan Sultan Sepuh ke XIV. Sultan Sepuh merupakan pemimpin tertinggi di Kraton Kasepuhan.
PRA Arief Natadiningrat naik takhta sebagai Sultan Sepuh XIV pada 9 Juni 2010. Ia menggantikan ayahnya, Sultan Sepuh XIII, tepat 40 hari setelah wafatnya. Seperti dikutip dari laman resmi Keraton Kasepuhan, penobatan ini dilakukan dalam rangkaian acara “Jumenengan” di Keraton Kasepuhan.
Almarhum aktif di sejumlah oerganisasi profesional dan komunitas, antara lain Ketua Asosiasi Pengusaha Pengadaan Barang dan Jasa Indonesia (Aspanji) di Jawa Barat dan Ketua Ardin Jawa Barat.
Ia juga aktif bersosialisasi di media sosial untuk menginformasikan segala sesuatu tentang istana, acara pariwisata, dan berbagai kegiatan di lingkungan Istana Kasepuhan dan yang paling aktif di dunia media sosial di antara para sultan nusantara.
Ayah dari tiga putra dan satu putri ini juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Cirebon dan Ketua Badan Pengembangan Andalan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).
Jadwal kerja tidak hanya di kota Cirebon dan sekitarnya. Arief juga memiliki kewajiban sebagai duta Istana Kasepuhan dan “duta budaya” Cirebon.
Dari pernikahannya dengan Syarifa Isye, pria kelahiran Cirebon, 5 September 1965 itu mendapatkan tiga putra dan satu putri, yaitu Elang Raja tertua (ER) Ari Rahmanudin, ER Lukman Zulkaedin, Ratu Raja (RR) S. Fatimah Nurhayani, dan ER termuda Muhammad Nusantara.
Satu putra (ER Lukman Zulkaedin) dan putrinya RRS Fatimah Nurhayani menikah pada 2013 dan 2014.
Di bidang poltik, PRA Arie Natadiningrat juga pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mewakili Jawa Barat periode 2004-2009.
Arief menempuh pendidikan SDN Pengampon III Cirebon (1971-1977), SMP Negeri 1 Cirebon (1978-1981), SMA Negeri 2 Cirebon (1981-1984), dan kuliah di Universitas Islam Nusantara Bandung (1984-1990) dengan lulus menjadi sarjana ekonomi. (irgun)