LEMAHWUNGKUK, fajarsatu – Mendung tak hanya menggayut Keraton Kasepuhan, tetapi juga menimpa LSM Galang Aspirasi Pemberdayaan untuk Rakyat Amparanjati (Gapura). Pasalnya, Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat merupakan salah satu anggota Dewan Pembina LSM Gapura.
Mangkatnya Sultan Arief ke Rahmatullah pada Rabu (22/7/2020) di RS Sentosa Bandung sekira pukul 05.20 WIB dalam usia 55 tahun membuat kehilangan sosok penyabar dan bijaksana.
Seperti kemukakan Ketua Dewan Pembina LSM Gapura, H Dadang Sukandar Kasidin. Menurutnya, sebagai sesama anggota dewan pembina di LSM Gapura, tentu dirinya sangat kehilangan tokoh yang peduli dengan Cirebon.
“Sultan Arief banyak berkiprah hanya di Cirebon saja tetapi sampai ke Nusantara. Jadi kami semua anggota LSM Gapura ini mersa kehilangan,” ungkap Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati (YPSGJ) ini.
Lanjutnya, Sultan Arief boleh dikatakan peduli untuk memajukan Kota Cirebon, terutama dalam hal budaya dan perekonomian.
“Kita sedang prihatin kehilangan satu tokoh yang kita masih butuh dan masih perlu,” kata Dadang.
Terpisah, Ketua LSM Gapura, Adjie Priatna mengatakan, Keluarga Besar LSM Gapura merasa kehilangan tokoh yang bijaksana dan pembimbing LSM Gapura.
“Kami, Keluarag Besar LSM Gapura mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Sultan Arief Natadiningrat. Kami merasa sangat kehingan apalagi beliau salah satu dewan Pembina LSM Gapura,” uangkap Adjie.
Ia menambahkan, selama menjadi Dewan Pembina LSM Gapura, pihaknya telah banyak mendapatkan bimbingan dari Sultan Arief sampai saat ini.
Wafatnya Sultan Arief secara otomatis LSM Gapura Kehilangan satu anggota dewan Pembina. Menurut Adjie, pihaknya belum memikirkan siapa pengganti Sultan Arief karena baginya Sultan Arief itu tidak tergantikan.
“Untuk saat ini dan mungkin beberapa waktu kedepan, kami belum memikirkan siapa penggantinya. Kami masih berduka,” katanya. (irgun)