HARJAMUKTI, fajarsatu – Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon menggelar pelatihan komposing di RW 06 Kelud Asih, Kelurahan Kecapi. Kegiatan tersebut berlangsung di Baperkam RW 06 Kelud Asih yang diikuti ratusan warga RW 06 Kelud Asih, Selasa (25/8/2020).
Hadir dalam dalam kegiatan itu, Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Harjamukti, Mak’mun, Lurah Kecapi, Mimin Mintarsih, para tutor dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Ketua RW 06 Kelud Asih, Dadan Sondasi dan ratusan warga RW 06 Kelud Asih.
Pelatihan kompos yang berlangsung sehari ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Harjamukti, Mak’mun dan selanjutnya acara dilanjutkan dengan penjelasan sampah, cara komposing sampah dan manfaatnya.
Dalam sambutannya, Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Harjamukti, Mak’mun menjelaskan, sampah lingkungan bisa berakibat negatif dan positif.
“Berakibat negatif bila sampah tidak ditangani secara baik sehingga menimbulkan berbagai penyakit dan lingkungan menjadi kotor,” kata Mak’mun.
Tetapi, tambahnya, jika sampah dikelola dengan baik, disamping lingkungan menjadi bersih juga dapat menghasil uang, dengan cara pengomposan sampah yang akan dijelaskan oleh tim dari DLH.
Sementara, Lurah Kecapi, Mimin Mintarsih mengatakan, kegiatan pelatihan komposing di RW 06 Kelud Asih ini bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon.
“Kita ingin memberdayakan masyarakat supaya sampah ini tidak keluar dengan mengelola sampah yang ada dan bisa mendapatkan hasil yang positif dengan menambah ekonomi keluarga,” kata Mimin.
Ia menjelaskan, anggaran pelatihan komposing ini diambil dari Dana Alokasi Umum (DAU) walaupun tidak besar tapi melihat semangat dari ketua RW 06 Kelud Asih, pihaknya tergerak untuk bisa merealisasikan penanganan sampah di lingkungan RW 06.
“Anggaran kita ambil dari Dana Alokasi Umum (DAU) karena memang sangat minim dananya, tapi karena semangatnya dan menggebunya Pak RW 06 sehingga saya tergerak untuk melaksanakannya,” katanya.
Lanjut Mimin, kegiatan ini hanya berlangsung satu hari tetapi yang penting hasil dari pelatihan ini dapat menggugah masyarakat bagaimana memanfaatkan sampah menjadi nilai ekonomi.
“Tetapi tetap harus didukung masyarakat karena kalau RW sendiri sudah semangat tetapi masyarakatnya kurang mendukung hasilnya juga kurang berhasil,” katanya.
Masih kata Mimin, pihaknya bekerjasama dengan DLH karena mereka yang punya teori dan praktek. “Yang punya program kita tetapi secara teori dan praktek itu DLH sehingga kami bekerjasama untuk melaksanakan program ini,” jelas dia.
Mimin mengungkapkan, program pelatihan komposing di Kelurahan Kecapi ini baru dilaksanakan di RW 06 Kelud Asih.
“Ini pertama kali dilaksanakan sehingga menjadi pilot project. Saya berharap senua RW ada tapi bukan bearti semua komposing namun ada pilot project lainnya. Di RW 06 ini pilot project untuk komposing tetapi pencacah biji plastiknya ada di RW 17,” ucap Mimin.
Terpisah, Ketua RW 06 Kelud Asih, Dadan Sondani mengucapkan terima kasih kepada pihak Kelurahan Kecapi dan DLH karena wilyahnya telah dijadikan pilot project komposing sampah.
Ia berharap, kepada warga 06 Kelud Asih untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini tetapi harus dijalankan dalam keseharian, seperti memisahkan sampah organik dan non organik.
“Kalau dijalankan secara serius bukan tidak mungkin pengelolaan sampah ini akan menghasilkan tambahan ekonomi keluarga,” kata Dadan. (irgun)