SUMBER, fajarsatu – Viralnya video penemuan obat Covid-19 oleh Hadi Pranoto ditanggapi anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher sebagai sikap latah masyarakat negara berkembang.
“Mudah kagum, gampang percaya, serta cepat menyebarluaskan berita tanpa mengecek akurasinya,” ujarnya usai memberikan arahan pada pertemuan pengurus DPC PKS se-Kabupaten Cirebon dalam rangakaian agenda resesnya pada Senin (3/8/20).
Ironisnya, kata Netty Aher, sikap latah ini kadang menjangkiti orang-orang yang dikenal sebagai influencer di masyarakat, seperti para selebriti medsos.
“Masyarakat kita mudah mengikuti apa yang dilakukan para influencer. Oleh sebab itu perlu diverifikasi, apakah ada unsur kesengajaan membuat kegaduhan komunikasi publik dengan publish video kontroversial guna kepentingan popularitas dan trending topik?,” katanya.
Oleh karena itu, Netty meminta pemerintah bersikap tegas, agar kejadian seperti ini tidak terulang.
“Pemerintah perlu menyelidiki apakah pernyataan dalam video tersebut memenuhi unsur pidana penyebaran berita bohong dan hoax. Jika memang terbukti bersalah, harus ada tindakan tegas dari pemerintah.”
Terkait klaim Hadi Pranoto sebagai penemu obat herbal Covid-19, Netty mengatakan pemerintah perlu melakukan langkah-langkah penyelidikan.
“Harus diselidiki latar belakang keilmuannya. Benarkah ia seorang profesor ahli mikrobiologi yang berhak berbicara sesuai kapasitasnya? Setahu saya, klaim profesornya sudah banyak dibantah orang. Jika dipandang perlu, lakukan pembuktian ilmiah. Satgas Covid bisa menggandeng BPOM untuk menguji klaim obat herbal Hadi Pranoto,” ujarnya.
Ketua Tim Covid-19 F-PKS DPR RI ini meminta pemerintah melindungi masyarakat dari informasi hoax.
“Jangan sampai masyarakat disesatkan dengan informasi bohong. Apalagi ramuan herbal tersebut belum terbukti aman dan efektif secara ilmiah sebagai obat Covid-19. Masyarakat yang sedang panik dikepung pandemi bisa mudah terperdaya,” kata Netty.
Sebagai anggota Komisi IX yang membidangi masalah kesehatan, Netty meminta pemerintah mempercepat upaya penemuan obat dan vaksin Covid-19.
“Penggunaan tanaman herbal sebagai basis penelitian penting dilakukan. Indonesia kaya akan tanaman herbal yang dikenal dan digunakan masyarakat sejak lama sebagai kearifan lokal. Lakukan penelitian dan pengujian ilmiah untuk pembuktiannya. Jangan sampai setelah tanaman herbal Indonesia dipatenkan oleh orang luar, baru kita ribut dan kebakaran jenggot” ujar Netty. (dkn)