HARJAMUKTI, fajarsatu – Lurah Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon menggelar acara serah terima 20 tong kompos organik kepada warga RW 06 Kelud Asih yang berlangsung di Baperkam setempat, Minggu (13/9/2020).
Sebelumnya, warga RW 06 Kelud Asih ini telah dibekali pelatihan cara memproses sampah organik rumah tangga menjadi kompos cair maupun padat dari kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon dengan menggunakan media tong plastik.
Dengan menggunakan tong plastik ini memudahkan warga dalam mengolah limbah sampah organik rumah tangga menjadi kompos sehingga dapat mengurangi sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Ketua RW 06 Kelud Asih, Dadan Sondani mengucapkan terima kasih kepada Lurah Kecapi atas bantuan pihak Kelurahan Kecapi untuk program komposing sampah di wilayahnya.
Ia berharap, warga RW 06 Kelud Asih bisa memanfaatkan program ini agar hasil dari komposing sampah organik rumah tangga ini dapat membatu perekonomian keluarga.
“Sampah organik rumah tangga yang sebelumnya dibuang ke TPA, jika dikelola dengan baik melalui komposing dapat bernilai ekonomis karena kebutuhan kompos organik baik berupa kompos cair maupun padat banyak dicari dengan harga lumayan baik,” katanya.
Dijelaskan Dadan, nantinya tong komposing sampah ini akan dibagikan kepada kelompok warga dan pihaknya akan terus memantau perkembangan dan keseriusan warga dalam mengelola proses komposing.
Sementara, Lurah Kecapi, Mimin Minarsih dalam sambutannya sangat mengapresiasi semangat warga RW 06 Kelud Asih dalam mengelola sampah menjadi kompos. Semangat warga inilah yang membuat dirinya tak segan-segan memberi bantuan yang dibutuhkan warga.
Ia menjelaskan, tong komposing ini merupakan alat yang digunakan untuk mengolah semua jenis limbah organik rumah tangga menjadi kompos, baik dalam bentuk cair maupun padat.
“Limbah organik rumah tangga tersebut seperti sisa sayur, buah, sisa makanan, sisa bahan dapur, dan sampah kebun,” papar Mimin.
Menurutnya, sampah organik rumah tangga dari pada dibuang ke TPA lebih baik diolah menjadi pupuk. Cara menggunakannya pun cukup mudah, sampah rumah tangga yang ada cukup dimasukkan ke dalam tong setiap hari dan diaduk untuk mempercepat proses pembusukan.
“Jika pengelolaannya baik maka kompos akan dapat dihasilkan setelah satu bulan dari awal pengumpulan limbah,” katanya.
Mimin mengungkapkan, pengelohan sampah menjadi kompos di RW 06 Kelud Asih merupakan yang pertama di Kelurahan Kecapi dan akan menjadi pilot project untuk diterapkan di RW lainnya.
Ia berharap, warga Kelud Asih tetap bersemangat mengelola sampah menjadi kompos agar program ini akan sukses dan dapat ditiru RW lain.
Dalam kesempatan itu, Mimin juga mengingatkan warga untuk disipilin menerapam protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Saya imbau agar warga Kelud Asih tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan 3M yaitu Menggunakan masker, Mencuci tangan dengan sabun dan Menjaga jarak,” pungkasnya. (irgun)