KEJAKSAN, fajasatu –Pemerintah Daerah Kota Cirebon bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 turun langsung mengakampanyekan bahaya penularan Covid-19. Aksi ini diharapkan mengajak masyarakat agar mau mematuhi peraturan Protokol Kesehatan, Kamis (24/9/2020)
Wali Kota Cirebon, H. Nashrudin Azis memimpin aksi “demo” bersama dengan sejumlah ASN dan anggota DPRD Kota Cirebon, Azis menyusuri ruas Jalan Siliwangi hingga Pasar Kanoman Cirebon melawan teriknya sinar matahari.
Seperti layaknya sebuah demo, alat peraga dan poster yang berisi seruan memakai masker dan menjalankan protokol kesehatan juga dibawa. Di sejumlah perempatan, rombongan berhenti. Secara bergantian Azis dan anggota DPRD Kota Cirebon menyerukan kepada masyarakat untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan.
Saat ada warga yang tidak menggunakan masker, Azis langsung mendatangi dan memberikan masker kepada warga tersebut. Tak lupa, sejumlah nasehat juga diberikan kepada warga Kota Cirebon yang dicintainya agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan.
“Sekarang ini sudah ada klaster keluarga, jadi mohon patuhi protokol kesehatan,” ungkap Azis di depan warga.
Azis juga mendatangi sejumlah toko yang ada di sepanjang jalan yang dilewati dan meminta kepada mereka untuk senantiasa mengingatkan kepada pengunjungnya untuk menggunakan masker.
“Patuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ungkap Azis. Perlahan tapi pasti, ditopang dengan tongkatnya, tak kenal lelah Azis menyusuri jalan dan meminta warga mematuhi protokol kesehatan.
“Aksi ini bentuk curhat kami,” tegas Azis. Curhat kepada warga Kota Cirebon agar mereka peduli terhadap kesehatannya dan keluarga. Untuk memotong penyebaran Covid-19 menurut Azis tidak bisa dilakukan hanya oleh jajaran pemerintah saja. Namun juga dengan dukungan semua warga Kota Cirebon. Apalagi saat ini Kota Cirebon masuk zona merah, kota yang beresiko tinggi dalam penyebaran Covid-19.
Tidak hanya melakukan ‘demo’ disertai dengan sosialisasi, pencegahan penyebaran Covid-19 juga akan dilakukan di tingkat RT dan RW, yaitu dengan melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).
Dengan begitu, warga bersama-sama mengawasi jika ada orang baru yang masuk ke lingkungan mereka. Jika semua dilaksanakan, Azis yakin penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan di Kota Cirebon. (irgun)