KEJAKSAN, fajarsatu – Wali Kota Cirebon, H. Nashrudin Azis menunjau kesiapan Hotel Ono’s di Jalan Siliwangi Kota Cirebon untuk dijadikan ruang isolasi bagi warga Kota Cirebon yang terpapar Covid-19, Selasa (13/10/2020).
Dalam kesempatan itu, Azis mengucapkan terima kasih kepada managemen Hotel Ono’s atas kesediaan dan fasilitas yang diberikan untuk warga yang melakukan isolasi pasien Covid-19.
Dikatakannya, hati yang senang akan meningkatkan imunitas tubuh yang mempercepat kesembuhan pasien yang terpapar virus corona.
“Kalau hati senang, timbul imun, sehingga mempercepat kesembuhan karena diperlakukan dengan baik oleh pemerintah, Pemda Kota Cirebon selalu berupaya mencari lokasi terbaik bagi warga yang terpapar Covid-19,” ungkap Azis
Azis bersyukur karena ada lagi pengusaha di Kota Cirebon yang bersedia hotelnya digunakan Pemda Kota Cirebon untuk menampung pasien Covid-19 yang akan melakukan isolasi mandiri. Azis juga mengucapkan terima kasih kepada manajemen hotel Ono’s yang ikut merasa bertanggung jawab untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon.
“Mereka tidak hanya memikirkan kepentingan hotel saja, tapi juga memikirkan masyarakat banyak,” ungkap Azis. Sikap ini yang menurut Azis harus ditauladani oleh pengusaha, termasuk pengusaha hotel, yang ada di Kota Cirebon.
Pada kesempatan itu Azis juga mengucapkan terima kasih kepada dokter dan tim medis yang telah berjuang dalam penanggulangan Covid-19 di Kota Cirebon. “Insya Allah perjuangan tim medis akan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat,” ungkap Azis.
Hotel Ono’s melengkapi tempat isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 di Kota Cirebon. Sebelumnya sudah ada Hotel Langensari dan gedung Diklat KB Kota Cirebon.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto, M.Kes menjelaskan, saat ini Kota Cirebon sudah memiliki tiga lokasi untuk isolasi mandiri, yaitu Hotel Ono’s yang memiliki 104 tempat tidur, Hotel Langensari yang memiliki 46 tempat tidur dan gedung Diklat KB dengan kapasitas 40 bed.
Pasien yang diisolasi di ketiga tempat tersebut merupakan pasien yang kondisi tempat tinggal mereka memang tidak bisa untuk melakukan isolasi mandiri. Selanjutnya selain diberi vitamin, mereka juga akan diberi makan tiga kali sehari dan snack dua kali sehari. “Itu wajib,” ungkap Edy.
Sedangkan untuk pasien yang tidak mampu akan diberikan bantuan tunai sebesar Rp 100 ribu per hari selama 14 hari. Harapannya, agar mereka bersedia untuk melakukan isolasi mandiri dan tidak memusingkan urusan dapur selama 14 hari ke depan. (irgun)