MAJALENGKA, fajarsatu – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan KUKM Kabupaten Majalengka, Sadili mengatakan, di masa pandemi Covid-19 sekarang menurut data di dinasnya terdapat 600 lebih koperasi, 120 yang masih aktif sampai sekarang ini.
Banyaknya koperasi yang sudah tidak aktif membuat pemerintah Kabupaten Majalengka membuat langkah kongkrit dalam penanganan dan bangkitnya koperasi untuk memberikan peningkatan perekomian di tengah masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan Sadili ketika mengikuti Focus Group Discussion (FGD) tentang perempuan wirausaha dan wirausaha dalam pembangunan, bersama Kementerian Koperasi dan UMKM secara virtual yang digelar di Majalengka, kemarin.
FGD sendiri, dilaksanakan secara serentak di 6 kabupaten yang dibuka langsung oleh Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM secara virtual.
Untuk proses peningkatan perekonomian tersebut, Sadili menjelaskan pihaknya berharap dengan adanya FGD ini mampu memberikan rangsangan dalam membangkitkan kembali koperasi di Majalengka terutama bagi para perempuan.
“Saat ini ada 31 koperasi wanita baru yang nantinya difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten Majalengka dalam pembentukan badan hukumnya,” terangnya.
Disebutkanya, guna meningkatkan kesadaran dan kualitas perempuan dalam menggairahkan gerakan koperasi di Kabupaten Majalengka, Kementerian Koperasi dan UMKM menggelar FGD tentang perempuan wirausaha dan wirausaha dalam pembangunan.
Kegiatan yang diikuti 20 orang peserta berasal dari Koperasi Wanita, Lapenkopda, Organisasi Kepemudaan dan organisasi kemasyarakatan ini berlangsung selama satu hari.
Sadili memaprkan pengembangan wirausaha di Majalengka khususnya para perempuan selama ini telah dilakukan oleh Dinas Ketenagakerjaan dan KUKM salah satunya yaitu kegiatan pelatihan wirausaha pembuatan peci.
“Kita juga sudah melakukan pelatihan bagi perempuan untuk tetap berkarya, salah satunya pelatihan pembuatan peci,” tambahnya.
Sementara itu, Salah satu narasumber dari IKOPIN, Dadan Irawan menjelaskan bahwa peranan perempuan sangat penting dalam sebuah aktivitas khususnya dalam menggerakkan koperasi.
“Koperasi yang di kelola oleh wanita biasanya akan berkembang karena tumbuh kekompakan dan kebersamaan,” tandasnya. (gan)