MAJALENGKA, fajarsatu – Pemkab Majalengka melalui Dinas PUTR Majalengka terus menggenjot pembangunan jalan baru jalur timur lintas Majalengka (Jatilima) yang membelah tujuh kecamatan di Kabupaten Majalengka yang melintasi Kecamatan Sindangwangi, Rajagaluh, Sindang, Argapura, Banjaran, Talaga dan Cikijing sepanjang 44 kilometer.
Meski di masa pandemi Covid-19, para kontraktor terus mengejar target hingga selesai akhir tahun 2020 ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Majalengka Agus Tamim melalui Sekretaris Ruchyana menerangkan, perencanaan Jatilima ini merupakan program pembangunan infrastruktur kepemimpinan pasangan Karna-Tarsono yang merupakan janji politik dengan panjang 44 kilometer yang melewati berbagai objek wisata di kecamatan kecamatan yang dilintasi.
“Di awal tahun 2020 ini, lelang sudah selesai kita laksanakan, dan baru baru ini pembangunan jalan Jatilima mulai dikerjakan seperti yang melibtadi objek wisata sangiang di Kecamatan Banjaran,” kata Kadis PUTR melalui Sekretaris Dinas PUTR Kabupaten Majalengka, Ruchyana, Selasa (7/7/2020).
Menurut Ruchyana, tahapannya sudah mulai dikerjakan sejak tahun 2019 lalu dan tahun ini di tengah pandemi Covid-19 terus dikerjakan. Diharapkan, lanjutnya, pembangunan infrastruktur Jatilima ini akan selesai pada akhir masa jabatan Karna-Tarsono pada tahun 2023.
“Karena Jatilima ini melewati tujuh kecamatan dan melewati perbukitan dan area yang terjal sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya sepanjanh 44 kilometer ini dan melewati berbagai objek wisata alam seperti Panyaweuyan, Curug Muara Jaya, Situ Sangiang, dan Kawitwangi,” ujarnya.
Disebutkkanya, melalui proyek Jatilima diharapakan dapat menyongsong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan sektor pariwisata kedepan.
“Jatilima merupakan suatu kebutuhan sebagai daya dukung akses jalan menuju sejumlah obyek wisata alam sepanjang kawasan itu. Seperti salah satu contoh yang sudah terlihat progresnya adalah peningkatan jalan Lingkar Timur IV (Argamukti-Sangiang) yang dikerjakan oleh PT. Tubagus Rangin kini telah mencapai 68 persen,” terangnya.
Dia juga menerangkan, proyek pembangunan tersebut bersumber dari Bankeu Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020 dengan nominal Rp 6,7 miliar, Jumat (11/9/2020). Kondisi jalan yang sebelumnya hanya memiliki lebar 2,5 meter itu setelah mengalami pembangunan rehabilitasi tersebut sekarang diperlebar menjadi 5,5 meter, sehingga membuat lebih nyaman bagi para wisatawan maupun warga setempat yang melintas di jalan tersebut.
“Direhabnya jalan itu kita optimis akan berdampak pada volume pengunjung wisatawan, dikarenakan akses jalan lebih nyaman. Dengan demikian diharapkan dapat mendongkrak roda perekonomian bagi masyarakat sekitar,” harapnya. (gan)